SekolahTinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Sekolah Penerbangan Tertua di Indonesia yang telah mencetak Banyak Pilot Berkualitas. STPI Curug adalah perguruan tinggi kediknasan yang berada di bawah Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sekolah yang awalnya bernama Akademi Penerbangan Indonesia (API) didirikan pada tahun 1952 di Jakarta.
ProgramStudi (Kependidikan) STPI Curug STPI Curug memiliki 4 (empat) jurusan pendidikan, yaitu Jurusan Penerbang, Jurusan Teknik Penerbangan, Jurusan Keselamatan Penerbangan dan Jurusan Manajemen Penerbangan. Setiap jurusan pendidikan terbagi dalam beberapa program studi sesuai dengan minat dan bakat peserta pendidikan dan pelatihan.
SekolahTinggi Penerbangan Indonesia (STPI) - Perjalanan terbentuknya STPI berawal dari Akademi Penerbangan Indonesia (API) yang mana didirikan tanggal 1 juni 1952 di Gempol, Kemayoran Jakarta. Seiring dengan perkembangan teknologi penerbangan, dan kebutuhan industri penerbangan di Indonesia, Akademi Penerbangan Indonesia (API) beberapa kali mengalami perubahan baik nama maupun statusnya.
TentangOktavia. Gelar A.Md Komunikasi Penerbangan. Lulusan 2016 STPI Curug dan sudah pernah mengajar di BP3 Jayapura 2 tahun berturut-turut dengan jangka waktu yang ditentukan oleh pihak kampus setempat
KampusSTPI Curug beralamat di Kecamatan Legok Kewedanaan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug (STPI Curug) memiliki tugas dan fungsi untuk mendidik putra-putri terbaik bangsa Indonesia untuk menjadi sumber daya manusia yang ahli dan terampil di bidang penerbangan, yang dapat diakui baik secara nasional maupun internasional.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. PROFIL SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA CURUG-TANGERANG INDONESIA Sekolah Tinggi penerbangan Indonsia STPI merupakan instansi pendidikan pemerintah dibawah pengawasan dan tanggung jawab Kementerian Perhubungan yang bertugas menyiapkan SDM perhubungan melalui jalur pendidikan dan pelatihan. Hal ini sejalan dengan salah satu Program utama pemerintah Republik Indonesia adalah mencerdaskan bangsa sesuai dengan perintah UUD 1945 Pasal 31 tentang Mencerdaskan Kehidupan Bangsa. Sebagai sebuah pendidikan tinggi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug-Tangerang ini sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengabdian masyarakat dibidang transportasi udara. Selanjutnya guna memenuh kebutuhan SDM dibidang penerbangan, STPI Curug secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas para lulusannya guna mendukung pengembangan profesionalisme SDM dibidang penerbangan baik untuk kebutuhan nasional maupun internasional. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI selalu berupaya meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhanpendidikan dengan menerapkan prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Pendidikan Tinggi BAN-PT kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas, Otoritas Penerbangan Nasional Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan dan Organisasi Penerbangan Internasional ICAO, FAA, dan EASA melalui standar pendidikan tiap-tiap instansi tersebut. Hal ini ditandai dengan diperolehnya Approval Education sebagai pengakuan terhadap pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan approval tersebut. STPI Curug terus meningkatkan kualitas pengembangan diri diantaranya Infrastruktur sebagai Sarana dan prasarana pendidikan. Penyempurnaan kurikulum dan sylabusnya mengikuti perkembangan teknologi yang mutakhir. Peningktan mutu professional dosen/infrastrukturnya dengan meningkatkan tingkat pendidikan dan keahliannya. Penyediaan dana yang mendukung operasional kegiatan. Manajemen yang professional. Pengaruh dari approval tersebut akan menambah kepercayaan masyarakat tentang pendidikan dan pelatihan dibidang penerbangan sehingga diharapkan dapat mendukung program pemerintah guna mencapai ZERO ACCIDENT. Sebagai lembaga pendidikan pemerintah dalam bidang penerbangan, STPI-Curug telah berperan penuh dalam menyediakan Sumber Daya Manusia SDM yang telah menyebar di semua lini dunia penerbangan, baik pada operator penerbangan milik Negara, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Swasta serta pada Bandar udara di seluruh Indonesia. Selain di Indonesia, lulusan STPI Curug juga diterima di Negara lain. Bahkan ada peserta didik yang berasal dari Negara lain Malaysia,Myanmar, Timur Leste, dan lai-lain. Pada era sekarang, perkembangan dunia penerbangan di dalam dan diluar negeri cukup pesat, perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan teknologi pesawat, teknologi bandara, teknologi pelayanan navigasi udara maupun perkembangan manajemen transportasi udara. Hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi STPI-Curug sebagai penyedia sumber daya manusia. Sebagai lembaga pendidikan milik pemerintah yang memiliki tugas pokok menyiapkan SDM dalam bidang penerbangan. Sebagai upaya peningkatan kualitas lulusan, STPI Curug berusaha meningkatkan kapasitas fasilitas diklat, baik fasilitas asrama, ruang kelas, laboratorium, workshop dan simulator. Hal ini dilakukan untuk memenuhi jumlah SDM Penerbangan yang setiap tahunnya selalu meningkat akibat adanya regenerasi dan peningkatan frekuensi penerbangan sebagai dampak pembangunan di negara yang semakin meningkat. Dalam melaksanakan kegiatannya, STPI Curug didukung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN dan dana masyarakat dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP untuk digunakan sebagai operasional kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi dan peningkatan fasilitas diklat. STPI-Curug selalu meningkatkan fasilitas diantaranya Pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN. Standarisasi kurikulum dan silabus, mengacu kepada Internasional Civil Organization ICAO sebagai standarisasi kompetensi keahlian/ keterampilannya dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional sebagai standarisasi keilmuannya. Peningkatan dan pengembangan dosen/instruktur dengan cara memberi beasiswa untuk jenjang pendidikan lebih tinggi. Manajemen yang professional, sesuai standar mutu ISO. A. SEJARAH SINGKAT Sejak berdirinya pada tahun 1952 sampai saat ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan statusnya. Nama yang pertama kali adalah Akademi Penerbangan Indonesia API yang didirikan pada 1 Juni 1952 di Gempol. Kemayoran–Jakarta. Kemudian pada tahun 1954 API pindah ke komplek Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, Tangerang, Banten. Peresmiannya oleh Menteri Perhubungan Rl Ir H. rangka program Pembangunan Lima Tahun PELITA. Pada tahun 1969 API berubah menjadi Lembaga Pendidikan dan Penerbangan Udara LPPU dan berada di bawah Direktorat Jenderal Udara dan Pelatihan Perhubungan. Setelah adanya UU No. 44 dan 45 tahun 1975 maka LPPU dibagi menjadi dua instansi yaitu Pusat Pendidikan Perhubungan Udara PUSDIKLAT serta Pendidikan dan Latihan Penerbangan PLP yang berada di bawah tanggungjawab Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan. Berdasarkan Surat Keputusan Menten Perhubungan Nomor KM. 50/OT/Phb-1978, salah satu unit kerja PLP yang menangani Bandar udara lepas dan berdiri sendiri dan menjadi Bandar Udara Budiarto yang berada di bawah kantor wilayah Departemen Perhubungan propinsi Jawa Barat. Nama Bandar Udara Budiarto diambil dari nama Direktur API yang ke 4 yang meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat terbang Fokker 27 di Filipina tahun 1967. Program pendidikan yang dilaksanakan PLP sampai dengan tahun 1980 adalah program non diploma dengan kurikulum yang mengacu pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ICAO. Pada tahun 1981 PLP berstatus perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan program diploma dua untuk diklat awal dan diploma tiga untuk diklat lanjutan. Berdasarkan UU No 289 dan PP No 30/90 PLP diharuskan menyesuaikan statusnya menjadi salah satu perguruan tinggi yaitu Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, atau Politeknik. Melalui perjuangan yang cukup keras dengan dibantu oleh konsorsiurn dari Institut Teknologi Bandung ITB, pada tanggal 10 Maret 2000 keluar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2000 tentang Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI yang menyatakan bahwa STPI adalah Perguruan Tinggi Kedinasan dilingkungan Departemen Perhubungan yang mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan profesional dibidang penerbangan. Tindak lanjut dari Kepres No. 43 tahun 2000 tersebut telah diterbitkan keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 64 tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, dan Keputusan Menteri Perhubungan No. tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Sejak saat itu STPI berhak menyelenggarakan program pendidikan setingkat Sarjana yaitu sampai Diploma IV, dan lulusan Diploma IV berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan Menyikapi keadaan perekonomian negara yang kurang baik sebagai dampak dari krisis global, maka secara bertahap subsidi dari pemerintah semakin dikurangi. instansi-instansi pemerintah didorong untuk lebih mandiri khususnya dalam pengelolaan keuangannya. Menyesuaikan dengan perihal tersebut dan sejalan dengan era reformasi yang menuntut keterbukaan, maka STPI-curug juga dituntut untuk menjalani perubahan status menjadi Badan Layanan Umum BLU dan sampai saat ini masih dalam proses perubahan status tersebut. B. VISI, MISI DAN NILAI Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi STPI-Curug serta melihat latar belakang dan mencermati kegiatan-kegiatan yang dilakukan, maka STPI-Curug merumuskan visi dan misi adalah sebagai berikut Visi Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional maupun internasional untuk menuju pusat unggulan centre of excellent yang berstandar internasional. Misi Menyelenggarakan pendidikan & pelatihan di bidang penerbangan Menyelenggarakan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan Mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui SDM bidang penerbangan yang memiliki iman dan takwa, berkualitas internasional, mampu bersaing, mandiri dan profesional Menyediakan sistem data dan informasi yang akurat Nilai Beretika, dalam melaksanakan tugas dengan jujur, tulus & adil; Responsif, yaitu tanggap, memenuhi janji ,tepat waktu, memberikan komitmen dan mendorong partisipasi semua pihak/ takeholders. Akuntable Initiatif dan inovatif STPI menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan secara keilmuan maupun kompetensi dan profesionalisme yang dapat diterima dunia penerbangan secara nasional dan internasional. Keunggulan tersebut ditandai dengan pemenuhan standar lulusan yang telah memenuhi syarat akreditasi akademik melalui otoritas pendidikan nasional maupun sertifikasi profesi yang di akreditasi oleh otoritas penerbangan sipil nasional melalui pemenuhan syarat peraturan keselamatan penerbangan sipil Civil Aviation Safety Regulation/CASR maupun lembaga penerbangan sipil internasional terkemuka dunia ICAO, FAA, EASA,dll. C. TUGAS POKOK DAN SASARAN Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK. 297 Diklat-2001 tentang Statuta Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia, maka STPI-Curug memiliki tugas pokok yaitu menyelenggarakan program pendidikan profesional di bidang penerbangan sesuai dengan standar internasional melalui program pendidikan diploma, non diploma, diklat pendek short course dan recurrent penyegaran. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, STPI-Curug menyelenggarakan fungsi sebagai berikut Pelaksanaan dan pengembangan pendidikan profesional Penerbangan. Pelaksanaan penelitian teknologi terapan di bidang penerbangan. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan perpustakaan, laboratorium, sarana dan prasarana. Pembinaan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. Pengelolaan administrasi umum, akademik dan ketarunaan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai oleh STPI-curug adalah sebagai berikut. Terwujudnya STPI-Curug sebagai perguruan tinggi yang aktif dalam membangun masyarakat dan lingkungannya yang berdasarkan pada pengembangan IPTEK untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semakin meningkatnya dan meratanya infrastruktur pendidikan tinggi yang memadai untuk menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi di semua unit kegiatan secara proporsional. Meningkatkan kualitas pelayanan pada STPI yang berbasis Teknologi Informasi secara terpadu. D. LAMBANG STPI Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia memiliki lambang berbentuk Burung Rajawali yang membawa perisai yang menggantung di dadanya serta mencekram sehelai pita yang bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI yang berarti mengabdi untuk persatuan, berwarna kuning emas yang sedang terbang mengarungi angkasa luas menggambarkan STPI Curug adalah lembaga yang dinamis dan senantiasa mengembangkan diri ke arah yang lebih sempurna. Gambar 3. Lambang STPI-Curug Filosofi visual lambang tersebut terdiri dari tiga bagian yang mempunyai makna sebagai berikut 1. Burung Rajawali Sayap kiri lima helai menyiratkan visi STPI dan pemikiran maju yaitu menghasilkan lulusan yang diakui di lima benua. Sayap kanan lima helai menyiratkan misi STPI yaitu didalam menunjang program pemerintah guna menciptakan kemantapan lima unsur pokok pembangunan yaitu di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Ekor lima helai menyiratkan bahwa landasan idiil penyelenggaraan STPI adalah Pancasila. Pangkal ekor lima helai menyiratkan pedoman pembinaan STPI yaitu menciptakan manusia yang memiliki jiwa korsa dan mencerminkan Lima Citra Manusia Perhubungan Perisai Perisai yang menggantung di leher burung rajawali, terdiri dari Tulisan SEKOLAH TINGGI PENERBANGAN INDONESIA Kuncup bunga melati di tengah-tengah yang terdiri dari tiga helai daun bunga dan tiga helai kelopak bunga yang menggambarkan bulan kelahiran STPI yaitu bulan tiga atau Maret dan meiliki makna antara lain 1 Tiga helai daun bunga melati yang sedang mekarmenyiratkan bahwa pada awal kelahirannya, STPI mendidik para remaja untuk menjadi penerbang, teknisi penerbangan dan operator/administrator penerbangan. 2 Tiga helai kelopak bunga menyirakan bahwa tugastugas STPI meliputi tiga tugas utama yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu tuga pendidikan, tugas penelitian dan tuga pengabdian kepada masyarakat Untaian mata rantai berjumlah sepuluh yang sambung menyambung manjadi satu berbentuk lingkaran yang melingkari kuncup bunga melati menggambarkan tanggal dikeluarkannya Keputusan Presiden berdirinya STPI yaitu tanggal 10 Maret dan memiliki makna bahwa semua kegiatan STPI adalah untuk kesatuan dan persatuan bangsa dan tanah air Indonesia. Dua helai untaian padi yang berisi 43 butir padi 21 di kiri dan 22 di kanan menggambarkan nomor Keputusan Presiden tentang pendirian STPI yang menyiratkan bahwa STPI mencetak sumber daya manusia guna memperkuat ekonomi bangsa demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia Sehelai pita Sehelai pita bertuliskan CEWAMA EKA TAYAI dari bahasa Sansekerta yang memiliki arti mengabdi untuk persatuan Filosofi Warna yang digunakan adalah kuning emas yang menyiratkan ketajaman pikiran, keagungan cita-cita, keluhuran budi pekerti dan kecemerlangan pikiran di dalam menapak masa depan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia bidang penerbangan.
Media Magelang - Pada seleksi CPNS 2021, STPI Curug PPI milik Kemenhub buka formasi dengan informasi terkait jenjang karier lulusan sekolah kedinasan bisa dilihat di sini. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug atau PPI adalah salah satu sekolah kedinasan milik Kemenhub yang membuka pendaftaran kedinasan tahun ini. Mendengar kata STPI Curug PPI milik Kemenhub, maka pikiran kita adalah sekolah untuk jadi pilot. Kenyataannya, lulusan STPI Curug PPI milik Kemenhub tidak hanya menjadi pilot. Baca Juga Apakah Mahasiswa Bisa Mendaftar Kartu Prakerja 2021? Simak Penjelasannya Disini! Baca Juga Syarat Daftar Bantuan UMKM Online 2021 di Bantuan Modal Usaha Setiap Tahun dari Pemerintah Baca Juga Cukup dengan Membawa Kartu Keluarga Sejahtera, Anda Bisa Cairkan 2 Bansos Ini Ada berbagai program studi terkait transportasi udara yang bisa dipilih di STPI Curug PPI tentunya dengan jenjang karier menjanjikan. Sebelum kita masuk ke program studi dan jenjang karier lulusan STPI Curug, berikut profil sekolah kedinasan milik Kemenhub tersebut sebagaimana Media Magelang kutip dari situs resmi STPI Curug.
Ketua STPI, Ir Yudhi Sari Sitompul Foto-FotoSH/Farida Denura Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug yang berlokasi di Jl. Raya PLP Curug, Legok, Tangerang, Banten pernah mengalami kejayaan bahkan disegani di Asia karena kemampuannya mencetak pilot yang handal. Semua maskapai penerbangan yang ada, menggunakan lulusan STPI. Bukan hanya pilot melainkan juga tenaga teknik penerbangan, petugas keselamatan, dan manajemen penerbangan. Maklum di sekolah itu terdapat 4 jurusan, yaitu Jurusan Penerbang, Jurusan Teknik Penerbangan, Jurusan Keselamatan Penerbangan dan Jurusan Manajemen Penerbangan. Setiap jurusan pendidikan terbagi dalam beberapa program studi sesuai dengan minat dan bakat peserta pendidikan dan pelatihan. Saat ini terdapat 16 program studi prodi. Ketua STPI, Ir Yudhi Sari Sitompul, dalam percakapan dengan SH, Selasa 21/4 lalu di ruang kerjanya mengakui masa jaya STPI tersebut. Meski belum lama memimpin STPI, Sari Sitompul ingin mengembalikan kembali kejayaan tersebut melalui berbagai inovasi yang dilakukan di STPI. Tentu inovasi yang dimaksud Sari Sitompul guna mempersiapkan taruna-taruni untuk ready for MEA, paling tidak para mahasiswa dan dosen telah siap dengan bahasa Inggris. Meski menurut mantan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan ini Kurikulum dan silabus pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh STPI Curug mengacu pada standar nasional Departemen Pendidikan Nasional RI dan internasional International Civil Aviation Organization/ICAO. Saat ini Sari Sitompul bersama manajemen STPI tengah melakukan berbagai pembenahan baik kurikulum maupun sumber daya manusia dan diharapkan Juni 2015 STPI Curug sudah menjadi Badan Layanan Umum disingkat BLU. Dosen-dosen kata Sari Sitompul sudah disiapkan untuk mampu berbahasa Inggris. Dan saat ini tambah dia baru satu kelas yaitu kelas Teknik Pesawat Udara yang sudah berstandar international, IASA di bawah universitas di AST Inggris. Kelas itu, benar-benar merupakan kelas internasional dan baru setahun berjalan. Selain itu tentunya ke depan akan membuka kelas internasional untuk ATC. Dengan demikian STPI dapat mensuplai tenaga-tenaga ATC handal untuk bekerja di luar negeri. “Sebenarnya, kalau sekolah-sekolah di dunia penerbangan seperti halnya pilot, general traffic controler, teknik pesawat udara itu sudah berstandar internasional. Jadi, tidak perlu khawatir dalam menyiapkan STPI selain untuk kebutuhan di dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Saya sedang merancang agar kita bisa go international,”kata Sari Sitompul yang memiliki hobi baca dan jalan. Rencana tersebut sesuai dengan keinginan Menteri Perhubungan RI, Ignatius Jonan dan juga di masa mendatang subsidi pemerintah akan dikurangi karena adanya PP No. 11 mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak dimana Pemerintah mencari anggaran daripada hal lain bukan pajak. Ini berarti STPI Curug sudah bisa mempromosikan dan mencari mahasiswa baru atau mengembangkan guna mendukung pendapatan tersebut. “Untuk persiapan BLU. Dalam waktu dekat kami baru mempersiapkan kurikulum dan orangnya. Pengajarnya dari STPI juga, jika dari luar kami akan mengundang bekas Direksi di industri penerbangan untuk berbagi pengalaman. Kalau semua sudah siap baru kami siapkan materi promosi baik di media cetak maupun online,”terang ibu 3 anak ini. Dengan BLU, Sari Sitompul boleh jualan konsep inovasi maupun pengembangan STPI Curug yang tahun ini genap berusia 61 tahun. Misalnya, dengan membuka short course aviation international seperti halnya dikembangkan di Singapore, Bangkok, dan China tentu dengan harga yang lebih murah dibandingkan ketiga negara tersebut. Itu langkah pendek Sari Sitompul. “Kita ngga perlu khawatir untuk mempersiapkan mulai saat ini. Kami sedang godok pemasukan uang ke negara dan kami berharap bisa mendapatkan dari situ. Rencananya, short course tersebut juga akan berlangsung di Curug,”jelas alumnus Elektronika Universitas Trisakti Jakarta. Selain short course international, melalui BLU, Sari Sitompul juga berencana mengembangkan bisnis lainnya di luar bisnis penerbangan misalnya dengan mendirikan klinik komersial atau RS komersial, memperbaiki kolam renang yang ada dengan menambah fasilitas untuk kemudian disewakan serta masih banyak unit bisnis lainnya yang menunjang pendapatan STPI seperti halnya bekerjasama dengan minimarket maupun retail lainnya untuk membuka di lingkungan STPI Curug. Sari Sitompul jadi teringat akan sebuah bandara luar negeri yang bukan saja sebuah bandara melainkan menjadi sebuah pusat perbelanjaan yang diminati pengunjung. “Kita mau buat unit-unit bisnis non penerbangan yang bisa menghasilkan uang untuk negara,”ujar perempuan workaholic Go InternationalDengan BLU kata Sari Sitompul, maka seluruh karyawan baik dosen maupun staf akan mendapatkan insentive dan tentu gaji pun juga akan mengalami perubahan. Selain menuju BLU, Sari Sitompul memang memiliki impian untuk mengantar STPI Curug menjadi go international. Sari Sitompul mengamati saat ini banyak tenaga teknik pesawat udara yang bekerja di penerbangan asing merupakan lulusan STPI Curug. Sementara pesawat komersial Indonesia sendiri justru orang asing yang bekerja.”Kita harus me-reduce itu dengan menyiapkan tenaga-tenaga airline dari Indonesia,”tegasnya. Saat ini kata dia STPI telah menjalin kerjasama dengan airline seperti Garuda maupun airline swasta lainnya mempersiapkan SDM sesuai kebutuhan mereka. Jadi link and match sesuai kebutuhan mereka. Beberapa maskapai nasional yang mempunyai simulator dan fasilitas pendidikan sendiri, seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Sriwijaya Air dan lainnya rata-rata mengambil pilot dari STPI. Sampai tahun 2014, sudah ribuan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan STPI baik pilot atau ATC Air Traffic Controller . Mereka tersebar di berbagai perusahaan penerbangan asing dan lokal, bahkan menjadi pejabat di Kementerin Perhubungan Kemenhub RI. Lulusan STPI banyak dan kini 100% terserap lapangan kerja terutama untuk penerbang. Selama ini, kebutuhan pilot di Indonesia antara 400-500 orang per tahun. Sedangkan kemampuan STPI hanya bisa mendidik antara 100-150 orang per tahun. Jika ditambah sekolah-sekolah penerbangan swasta, jumlahnya sekitar itu juga. Jadi, paling banyak 300 orang pilot yang bisa diluluskan setiap tahun. Jadi tidak aneh jika mereka langsung diserap maskapai penerbangan untuk tenaga ATC, Teknik Navigasi Udara, Tenaga Keselamatan Udara, STPI Curug kata Sari Sitompul telah menjalin kerjasama dengan Penyelenggara Pelayanan Penerbangan Navigasi Indonesia dimana lulusan dari jurusan ini 100% langsung diserap BUMN. Maklum Sari Sitompul ketika menjabat Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara, Kemenhub RI telah membuat MoU yang ditandatangani Dirut Angkasa Pursa I,II,III dan airline Indonesia dengan Kepala Badan. Sari Sitompul membuat satu konsep yang akhirnya sejak itu 100% lulusan STPI langsung terserap di BUMN-BUMN tersebut. Harus diakui, mutu lulusan STPI tak kalah dibanding sekolah pilot negara lain. Maskapai asing buktinya banyak mencari lulusan STPI. “Hal ini merupakan indikasi lulusan kita baik dan diterima pasar,”kata perempuan yang kini berusia 57 tahun dan sangat disiplin dalam hidupnya. Fasilitas praktikum, simulator serta bandara Sudiarto Curug serta instruktur profesional dan terlatih menjadi nilai tambah tersendiri bagi STPI. Semua tersedia di satu kawasan, yaitu Kompleks STPI Curug, Tangerang. “Jika dibandingkan sekolah pilot lain di Indonesia, STPI masih yang terbaik dan terlengkap fasilitasnya. Kualitas lulusan juga lebih unggul, baik wawasan keilmuan mereka serta ketrampilan fisik sebagai penerbangan lebih baik. Inilah STPI dengan semua prestasidan kinerja yang telah diukirnya,” tegas Sari Sitompul. STPI Curug menerapkan proses penerimaan siswa-sisiwa yang terbilang cukup sulit. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya rangkaian tahapan seleksi yang harus dilalaui oleh para calon peserta didik, seperti tes potensi akademik, seleksi kesamaptaan, psikotes, dan wawancara, tes kesehatan I dan II, dan tes bakat terbang. Dari rangkaian tahapan seleksi ini, jumlah peserta yang diterima oleh STPI adalah tak lebih dari 20 orang saja dari ribuan peserta. Program perkuliahan makin disempurnakan sesuai dinamika serta kebutuhan di masyarakat. Fasilitas dan tenaga pengajar di STPI kian canggih sesuai standar kelas international. Kini, tercatat sekitar taruna-taruni yang belajar di STPI yang berasal dari seluruh wilayah di Tanah Air. Mereka dididik oleh sekitar 118 dosen serta dibantu puluhan instruktur professional termasuk mereka dari TNI/ Polri. Para taruna-taruni selama pendidikan hidup di asrama dan diawasi ketat para instruktur dan Pembina Taruna Bintar. Hidup mereka terjadwal dan terencana dengan pasti sejak bangun tidur sampai tidur lagi. Sejak awal, mereka dikondisikan hidup tertib, disiplin dan siap diterjun dalam kondisi paling buruk Harian sore Sinar Harapan edisi, Selasa 12 Mei 2015 Editor Farida Denura Menteri Nadiem Rilis Platform Rapor Pendidikan versi MEA, Inovasi, dan Bersiap Menuju BLU Rabu, 10 Mei 2023
STPI Curug – Beragam alasan muncul melatarbelakangi banyak remaja yang baru saja lulus dari bangku sekolah menengah ingin melanjutkan pendidikan ke sekolah pilot. Memiliki gaji yang besar serta bisa terbang ke mana saja menjadi alasan utama mengapa banyak orang ingin menjadi seorang pilot. Jika kamu juga memiliki cita-cita menjadi seorang pilot, kamu tak perlu jauh-jauh kuliah hingga ke negeri seberang karena di Indonesia sendiri sudah banyak sekolah pilot yang mumpuni. Salah satunya saja ada Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan Indonesia. Berikut Mamikos rangkum sedikit informasi seputar biaya sekolah pilot di STPI Curug 2021/2022 agar kamu pun memiliki gambaran jika ingin berkuliah di sana. Rincian Biaya Sekolah Pilot di STPI Curug Sejak tahun 2015 lalu, Kementerian Perhubungan Indonesia sudah tidak lagi memberikan subsidi bagi siswa calon pilot Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug. Penghentian subsidi ini berarti mengakhiri era biaya gratis bagi sekolah pilot di STPI Curug yang dinikmati calon pilot hingga tahun 2013. Dengan tidak adanya subsidi lagi dari Kementerian Perhubungan Indonesia berarti mengharuskan seluruh siswa calon pilot untuk membayar sendiri biaya mereka selama sekolah di STPI Curug. Buat kamu yang memiliki keterbatasan ekonomi tak perlu berkecil hati karena saat ini STPI masih menjalani proses menuju status badan layanan umum BLU sehingga memungkinkan siswa yang berprestasi mendapatkan beasiswa atau siswa tidak mampu dibebaskan dari biaya pendidikan dengan kriteria tertentu. Lokasi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug ini sendiri berada di Kecamatan Legok Kewedanaan Curug, Kabupaten Tanggerang, Provinsi Banten. Sekolah tinggi penerbangan ini menyediakan empat jurusan pendidikan, yaitu penerbangan, teknik penerbangan, keselamatan penerbangan, dan manajemen penerbangan. Bagi siswa calon pilot, STPI Curug memiliki dua program studi yang dapat kamu pilih yakni Program studi Pernerbang Sayap Tetap dan Program studi Penerbang Sayap Putar. Perbedaannya Program studi Penerbang Sayap Putar ditujukan untuk mencetak siswa menjadi seorang penerbang helikopter. Karena cakupannya berbeda, biaya pendidikannya juga memiliki perbedaan. Secara akumulatif biaya sekolah pilot untuk penerbang helikopter rotary wing lebih mahal dibanding pilot pesawat sayap tetap fixed wing. Hal tersebut terkait dengan biaya operasional helikopter yang lebih besar, imbasnya biaya praktek terbang juga lebih mahal. Berikut adalah rincian biaya sekolah pilot di STPI Curug untuk tahun ajaran 2021/2022 ini. 1. Program studi Pernerbang Sayap Tetap Pendaftaran Penerimaan Calon Taruna Pendidikan Akademis Pendidikan dan Pelatihan Non Akademis Sertifikasi Sertifikasi dan Ijazah Biaya Kuliah 2. Program studi Penerbang Sayap Putar Pendaftaran Penerimaan Calon Taruna Pendidikan Akademis Pendidikan dan Pelatihan Non Akademis Sertifikasi Sertifikasi dan Ijazah Biaya Kuliah Biaya sekolah di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug STPI Curug relatif bisa bersaing dengan sekolah penerbangan yang lain. Ditambah lagi dengan keunggulan pengalaman dan kemampuan STPI Curug dalam menghasilkan lulusan yang berkompeten. Karena faktanya STPI Curug faktanya berpengalaman dalam mendidik dan melatih personil dalam bidang penerbangan. Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi peserta didik di STPI Curug, terlebih dahulu harus melalui tahapan seleksi. Syarat masuk STPI Curug ini meliputi akademis, kesehatan, psikotes, dan wawancara. 3. Biaya Praktek Terbang Untuk pratek terbang ini tentunya pesawat memerlukan bahan bakar di mana harga bahan bakar ini ditanggung oleh setiap siswa di sekolah penerbangan. Kalau dipikir-pikir harga aftur perliter di Januari 2020 saja mencapai Rp sementara itu Cessna 172 butuh 48 galon. Dan jika dikonversikan ke liter, 1 galon setara dengan 3,7 liter. Kamu bisa membayangkan bukan? Maka tak heran jika harga sekolah pilot di STPI Curug ini memerlukan biaya yang cukup besar. Semoga informasi seputar biaya sekolah pilot di STPI Curug 2021/2022 di atas bisa bermanfaat ya buat seluruh calon siswa pilot yang ada di tanah air. Bagi kamu yang masih ingin menggali informasi seputar sekolah penerbangan lainnya di Indonesia, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos saja. Tak hanya sekolah penerbangan saja yang bisa kamu dapatkan di blog Mamikos, kamu juga bisa menemukan informasi seputar perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang ada di tanah air. Jangan lupa juga untuk install aplikasi Mamikos di ponsel jika kamu berencana ingin merantau ke kota orang guna melanjutkan pendidikan. Di aplikasi Mamikos kamu akan dengan mudah menemukan informasi seputar kost-kostan, sewa apartemen, hingga sewa rumah kontrakan dengan mudah. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
– Sebanyak 251 Taruna Program Diploma Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI Curug dinyatakan lulus dalam Upacara Yudisium yang dipimpin oleh Ketua Senat STPI di Gedung Serba Guna STPI Curug, Tangerang, Banten, , Jumat 14/9/2018. Para taruna putra dan putri yang dinyatakan lulus dari pendidikan mereka di kampus STPI ini berasal dari 10 angkatan mencakup sepuluh Program Studi Prodi dari empat Jurusan yang ada di STPI, yaitu Diploma IV Teknik Navigasi Udara TNU Angkatan ke-22 sebanyak 23 orang Diploma IV Lalu Lintas Udara LLU Angkatan ke-22A/B sebanyak 46 orang Diploma III Teknik Mekanikal Bandar Udara TMB Angkatan ke-8 sebanyak 14 orang Diploma III Teknik Bangunan dan Landasan TBL Angkatan ke-8 sebanyak 17 orang Diploma III Penerangan Aeronautika PA Angkatan ke-14 sebanyak 16 orang Diploma III Komunikasi Penerbangan KP Angkatan ke-11 sebanyak 22 orang Diploma III Operasi Bandar Udara OBU Angkatan ke-11 sebanyak 21 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Tetap Angkatan ke-67 sebanyak 41 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Putar Angkatan ke-67 sebanyak 6 orang Diploma II Penerbang PNB Sayap Tetap Angaktan ke-68 sebanyak 45 orang Fery Setiawan Ketua Senat STPI yang juga adalah Ketua STPI Curug Capt Novyanto Widadi, MM dalam Upacara Yudisium yang dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Ir. Umiyatun Hayati Triastuti, dan Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Sri Lestari Rahayu, melaporkan dalam sambutannya, Yudisium dilaksanakan sebagai apresiasi terhadap capaian kegiatan akademik para Taruna STPI dari Program Diploma yang telah menyelesaikan pendidikannya. “…sebagai apresiasi terhadap capaian kegiatan akademik para taruna kami dari Program Diploma, mereka telah menyelesaikan pendidikan baik kompetensi maupun pendukungnya, maka Senat Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia sebagai fungsi legislatif di STPI Curug menyelenggarakan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Upacara Yudisium Taruna Program Diploma Tahun Akademik 2017/2018,” paparnya. Ron Ditambahkan, Program Diploma yang diselenggarakan dari Jenjang Diploma II hingga Diploma IV dari empat Jurusan di STPI Curug telah mengantarkan para peserta didik mencapai kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan. “Pada hari ini, kita semua akan menyaksikan bersama kelulusan mereka,” lanjut Novyanto. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia STPI sebagai unit pelaksana teknis di bawah BPSDMP Kementerian Perhubungan dalam hal mendidik calon-calon profesional di bidang penerbangan, melaksanakan kegiatan secara adaptif dengan perkembangan teknologi. Kemudahan akses untuk selalu terhubung, lanjutnya, menjadi komitmen STPI sehingga STPI sebagai sivitas akademika mampu menjadi “driver” dalam perubahan bentuk pembelajaran dan informasi. “Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya perlu dukungan dari pihak pihak yang dapat memberikan kontribusi kepada almamater, maka kami mengundang para alumni untuk dapat memberikan sumbangsih baik tenaga, ide, pikiran untuk kemajuan STPI di era industri/digitalisasi ujar Ketua STPI. Roni Sontani Roni Sontani Di akhir sambutan laporannya, Ketua STPI berpesan agar para lulusan menjadi pribadi yang mengutamakan kesatuan untuk Bangsa dan Negara dengan berorientasi pada lima citra manusia perhubungan. Kepada para orant tua Taruna/Wali, Ketua STPI tak lupa mengucapkan terima kasihnya atas kepercayaan dan dukungan kepada STPI curug untuk mendidik putra-putri mereka di STPI Curug. Pengamatan Angkasa Review di tempat Upacara Yudisium yang dihadiri para orang tua maupu wali para taruna dan berlangsung sejak pukul WIB dan berakhir pada pukul WIB tersebut berlangsung penuh khidmat dan sangat tertib. Fery Setiawan Usai sambutan Ketua Senat STPI, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala BPSDM Perhubungan Kementerian Perhubungan dan pidato berisi pencerahan mengenai dunia penerbangan oleh pakar dunia penerbangan yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara KSAU Marsekal Purn Chappy Hakim. Setelah itu, acara berlanjut ke acara inti yakni pernyataan kelulusan oleh Ketua Senat STPI dan pemberian ijazah kelulusan sebagai bukti telah menyelesaikan pendidikan di STPI. Rona-rona wajah cerah dan haru terpancar dari para lulusan dan juga orang tua taruna. Dalam upacara ini juga STPI memberikan penghargaan khusus kepada 10 lulusan terbaiknya. Prestasi lainya juga diraih oleh seluruh lulusan ini karena IPK yang mereka raih di atas angka tiga semua. Para lulusan ini juga selanjutnya dikukuhkan menjadi anggota IAC atau Ikatan Alumni Curug. Roni Sontani
gelar lulusan stpi curug