Generasiini umumnya merupakan anak-anak dari generasi milenial. Sebagai orang tua, tentu Anda perlu mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan, yang bisa jadi lebih kompleks, Moms. Dalam acara peluncuran inovasi S-26 Procal GOLD beberapa waktu lalu, psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi Hidupadalah sebuah perjuangan, artinya manusia hidup pasti penuh dengan perjuangan dan cobaan, Mulai dari lahir hingga sukses di masa tua, tentunya melalui berbagai macam cobaan hidup, ada yang tabah dan selalu optimis dan hasilnya ada sebuah keseksesan, tapi ada juga pesimis dan hasilnya adalah kegagalan, semua butuh proses, ibarat tanaman Generasimasa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Generasi masa depan JI. Juliana I. Perhatikan kalimat berikut! Generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Berdasarkan keberadaan objek dalam kalimat, kalimat di atas tergolong answer choices Kalimat aktif transitif Kalimat aktif Contoh Ayahku bekerja di perusahaan Nasional. Kalimat di soal termasuk dalam kalimat aktif transitif. Predikat dalam kalimat tersebut adalah "akan menghadapi", sedangkan objeknya adalah "tantangan hidup yang semakin berat". Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah "A. kalimat aktif transitif". Semoga membantu :) JulianaI. 04 Januari 2022 23:13. Perhatikan kalimat berikut! Generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat. Berdasarkan keberadaan objek dalam kalimat, kalimat di atas tergolong A. Kalimat aktif transitif B. Kalimat aktif intransitif C. Kalimat pasif D. Kalimat berita. Vay Tiแปn Trแบฃ Gรณp 24 Thรกng. ๏ปฟ- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, generasi muda atau milenial akan menghadapi banyak tantangan yang berat di kemudian hari. Selain menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung hampir 17 bulan, Sri Mulyani mengatakan tantangan anak muda akan semakin berat. "Ke depan kalian akan hadapi tantangan tentang globalisasi, teknologi digital dan bahkan ancaman perubahan iklim, maka dari itu generasi muda harus pahami banyak hal, termasuk bagaimana mengurus negara ini," kata Sri Mulyani dalam acara webinar Pajak Bertutur, Rabu 25/8/2021. Sehingga kata dia saat ini tugas pemerintah sangat berat, selain menyelesaikan masalah pandemi, pemerintah juga harus mempersiapkan generasi muda yang siap untuk berkontribusi besar kepada negara di kemudian hari. Baca Juga Menkeu Kinerja Perbankan Syariah Jauh Lebih Baik dari yang Konvensional "Bagaimana kita harus bersama-sama menjaga kepentingan bangsa negara kita, membangun karakternya, membangun skill dan kemampuannya, membangun pendidikan dan kemampuan mereka untuk terus jadi generasi yang sehat dan produktif," ucapnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu terus menekan keuangan negara, bahkan penerimaan pajak terkontraksi hingga 14,7 persen pada 2020. Padahal, pajak menyumbang sekitar 70-80 persen dari total pendapatan negara. "Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya ingin ajak masyarakat dalam program inklusi kesadaran pajak, sehingga salah satu program untuk generasi muda untuk ikut serta memahami dan menjaga negaranya sendiri melalui kesadaran pajak. Ini ditujukan untuk wujudkan cita-cita kita, generasi emas Indonesia yang cerdas dan sadar pajak," tambahnya. Oleh Dedeh Dhohiah Guru pada MAN 2 Bogor Sikap toleransi tidak memiliki batas waktu,tempat dan dengan siapa kita melakukannya namun sikap toleransi kita lakukan dengan semua orang. Sikap toleransi tidak hanya dilakukam etika menghargai ras,agama, budaya, suku dan golongan orang lain saja tetapi menghargai pendapat pemikiran orang jugatermasuk dari toleransi. Pentingnya pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan generasi milenial yang merupakan agen dari sebuah perubahan yang tentunya perlu disikapi dengan serius, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diterapkan oleh generasi milenial saat ini. Berbicara terkait era milineal terbersit dalam bena pikiran kita terbersit generasi yang dianggap special dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya . Kelahiran generasi milenial dikaitkan dengan teknologi, generasi ini lahir disaat kecanggihan teknologi yang diperkenalkan dan membuat generasi ini menjadi perbincangan yang hangat dikalangan masyarakat mulai dari segi Pendidikan, moral,budaya dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat Generasi milenial di negara Indonesia berkisar 32 persen dari populasi penduduk indonessia,yang tentu akan dibahas saat ini mengenai , memudarnya nilai toleransi dikalangan generasi milenial, begaimana generasi milenialini menyikapi dari makna toleransi yang harus dilakukan , dan bagaimana cara sikap yang ditunjukkan generasi mileneal terhadap perbedaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan ini merupakan tantangan yang berat bagi generasi milineal Indonesia saat ini. Pada situasi dan kondisi saat ini, negara Indonesia memiliki penduduk yang pluralistic dari berbagai suku, bangsa, Bahasa, agama, dan lain-lain tentunya sangat dibutuhkan untuk memupuk sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan Qs al-Hujurat ayat 13 bahwa Allah menciptakan manusia dari jenis laki- laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku dan tujuannya untuk salingmengenal. Berangkat dari landasan ayat alqurโ€™an bahwa Allah SWTpenciptayang baik , menciptakan manusia secara pluralistic, berbangsa, bersuku yang bermacam- macamdengan keanekaragamandan kemajemukanmanusia bukan untukberpecah belah, saling merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan saling menerima dari perbedaan. Sebagai generasi yang merupakan agen perubahan tentunyasangat diharapkan untuk lebih mengedepankan suri teladan dalam segala hal sehingga bisa mewujudkan sebuah kehidupan yang lebih baik sesuai dengan harapan yang diamanahkan dalam UUD 1945danNegara Kesatuan Republik Indonesia, yang tentunya tidak lepas dari peranan generasi milineal, untuk mewujudkan impian tersebut sangat perlu untuk menumbuh kembangkan nilai- nilai yang ditanamkan dalam kehidupan negara, salah satu nilai yang perlu kita kembangkan saat ini adalah nilai toleransi di kalangan generasi milineal. Berbicara toleransitidak lepas dari definisi bahwa toleransi adalah sifat dan sikap toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok KBBI. Sikap toleransi dapat menghindariterjadinya diskriminasi, walaupun banyak kelompokatau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga, berbagai budaya disetiap wilayah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit, menjadi ciri khas yang patut dibanggakandikancah dunia. Toleransi menurut salah satu pakar Michael Wazler berpendapatjika toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada didalam kehidupan bermasyarakat. Ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasaryang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai toleransi, maka tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini bisa dikatakan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa toleransi. Apalagi dalam situasi sekar nilai- nilai toleransi sudah memudar terutama dikalangan milenial yang lebih mengedepannkan segala sesuatunya dengan egonya , dan ini yang memicu sehingga generasi milineal mudah terpancing dengan pernyataan dan statmant yang belum jelas. Dari berbagai pendapat mengenai persepsi toleransi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sebuah sikap untuk menghargai dan menghormati setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan, pendapat, keyakinan, kepercayaan, termasuk juga perbedaan agama, ras dan budaya dengan diri sendiri, karena mereka semua memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan setiap orang. Toleransi sebagai sebuah sikap yang positif tentu saja memiliki banyak setiap orang memiliki sikap toleran yang tinggi tentu dalam kehidupan ini akan terhindar dari berbaagai kekerasan dan deskriminasi salah satu pihak atas nama identitas, selain itu yang perlu diketahui dan harus ditanamkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraterutama dikalangan generasi milenial. Nilai toleransi memiliki manfaat yang luar biasa yang perlu dikembangkan dalam kehidupan karana Allah menciptakan manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda dan perbedaan ini merupakan alamiah yang tidak bisa dipungkiri, diantara manfaat toleransi dalam kehidupan manusia yang pluralistic Menguatkan sikap nasionaisme Toleransi bisa menunjukkan seberapa besar rasa nasionalisme dikalngan generasi milineal yang merupakan agen perubahanyang tentunya harus menumbuhkan rasa cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya. Adanya sikap toleranmaka akan timbul rasa nasionalismepada diri sendiridan akan semakin cinta tanah airnya dengan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Menciptakan keharmonisan dan kedamaian Dengan ditanamkan sikap toleran dalam kehidupan akan menumbuhkan kedamaian, sikap ini akan mampu menahan dirinya untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Sehingga keharmonisanpun akan tetap terjaga, karena mereka bisa saling memahami satu sama lain. Dengan begitu kedamaianpun akan tercipta karena memahami latar belakang dari perbedaan yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan hal yang wajar dan alamiyah yang tidapat dipungkiri. Meningkatkan rasa Persaudaraan Persaudaraan merupakankunci sukses dalam menciptakan dan melestaarikan tata kehidupan masyarakatyang baik, terhormat, dan bermartabat. Dengan sikap toleransi yang dimiliki seseorang akan meningkatkan rasa persaudaraan , akan timbul rasa kasih sayang kepada sesame meski memiliki perbedaan, apalagi bangsa Indonesia merupakan negara yang majemuk penduduknya. Sesuai dengan al-qurโ€™an surat al-Hujurat ayat 10 penjelasan ayat ini Allah menegaskan bahwa walaupun orang- orang mukmin itu berbeda-beda bangsa,etnis, Bahasa, warna kulit, dan adat kebiasaannya serta stratifikasi sosialnya. Penjelasan dari para ulama bahwa persaudaraan atau ukhuwah terdiri dari ukhuwah Islamiyah, ukhuwah diniyah , ukhuwah basariyah dan ukhuwah wathoniyah. Ukhuwah basariah persaudaraan dengan manusiadengan tidak melihat latar belakang perbedaan, begitu juga dengan ukhuwah wathoniyah. Toleransi merupakan sikap yang menghargai dan memperbolehkan suatu pendapat yang berbeda serta seseorang harus menghargai pendapat tersebut, dalam hal ini ditegaskan bahwa setiap individu memiliki pandangan yang berbeda- beda. Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati dan menghargai agama lain sebagai landasan dalam alqurโ€™an dan hadits. Salah satu penerapan sikap toleransi dalam kehidupan beragama islam sudah mengajarkan di dalam Qs al-Kafirun ayat 1 sampai 6 secara tegas dan jela. Batasan toleransi dalam beragama, dalam kehidupan negara yang bermajemuk dengan agama tentunya sikap toleransi menjadikan karakter yang harus di tanamkan oleh bangsa ini apalagi dikalangan generasi milineal yang rentan dengan perpecahan . Saat ini kita sudah terasuk ke dalam generasi milenial,milenial kadang disebut echo boomers karena adanya โ€œboomingโ€peningkatan besar. Generasi milenial sudah termasuk ke dalam generasi yang canggih,karena sudah banyak menggunakan media dan teknologi digital.. Berbicara terkait era milenial, milenials merupakan istilah populer atau yang sering kita sebut ABG Anak Baru Gede. Menariknya generasi yang satu ini selalu dianggap spesial dan berbeda dari generasi yang lain atau sebelumnya. Kelahiran mereka selalu dikaitkan dengan teknologi. Mereka lahir di saat kecanggihan tenologi diperkenalkan dan ini membuat generasi ini menjadi perbicangan yang hangat di kalangan masyarakat Mulai dari segi pendidikan, moral, budaya, dan cara mereka bersosialisasi di kalangan masyarakat. Di negara Indonesia sendiri penduduk yang termasuk generasi milenial berkisar 81 juta penduduk atau sekitar 32 persen dari total penduduk indonesia. Namun bukan jumlah kaum milenialnya yang perlu kita bahas saat ini akan tetapi, apakah mereka mampu menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini dengan sikap toleransi yang semakin hari semakin hilang di tengah masyarakat kita? Inilah merupakan tantangan terberat bagi generasi milenial indonesia saat ini. Di era saat ini dimana dunia bergerak tanpa batas membuat generasi milenial menjadi generasi yang sangat mahir menggunakan teknologi dan sarana apapun dibanding generasi sebelumnya yang membuat mereka seakan menjadi primadona termasuk dalam media sosial. Perkembangan kehidupan membuat pemuda menjadi tidak akrab terhadap lingkungan yang mana melalui teknologi manusia jaman sekarang tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Sikap individualis menjadi sangat tinggi di kalangan masyarakat sekarang ini. Mereka juga terkontaminasi dengan paham intoleran dan radikal karena sesuai dengan sifat mereka yang ingin tau dan dengan mudah mengakses informasi, maka mereka banyak mengakses media sosial yang kemudian lebih memilih konten intoleran yang menyuguhkan konten konten yang menarik dan membius pemahaman mereka yang masih polos. Ada istilah tak kenal maka tak sayang, begitupun dalam hal ini. Adanya sikap intoleran dikarenakan karena minim informasi yang didapat dan pada akhirnya menyerap informasi yang salah sehingga timbul sikap antipati. Anggapan mampu hidup sendiri atau hanya bergabung dengan kaum sendiri membuat jiwa atau sikap toleransi masyarakat menjadi sangat rendah. Dengan Era milenial yang trend saat ini dan kecanggihan teknologi harusnya mampu mengubah tantangan dan peran mereka. Pemuda era milenial harusnya bervolusi menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan toleransi yang semakin hari semakin mengikis di kalangan masyarakat kita Di tengah gejolak konflik yang terjadi saat ini, inilah yang menjadi tugas penting bagi kaum milenial Indonesia, yaitu bagaimana menumbuhkembangkan jiwa nasionalisme di kalangan masyarakat agar sikap toleransi antar masyarakat kembali tumbuh. Kehadiran teknologi membuat kita menghadapi perbedaan yang luar biasa namun berjiwa toleransi yang tinggi merupakan rumus ampuh memecahkan persoalan keberbedaan yang terjadi. Toleransi bukan hanya tentang mengetahui perbedaan namun suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau individu dalam masyarakat atau lingkungan lainnya. Ada beberapa ayat Al-qur'an dan hadisr yang menjelaskan tentang toleransi, misal nya di Yunus 99 ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุดูŽุงุกูŽ ุฑูŽุจูู‘ูƒูŽ ู„ุขู…ูŽู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุฃุฑู’ุถู ูƒูู„ูู‘ู‡ูู…ู’ ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ุฃูŽููŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุชููƒู’ุฑูู‡ู ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽูƒููˆู†ููˆุง ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ Artinya "Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu hendak memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya". QS. Yunus 10 99. Dan dijelaskan juga dalam di al-kafirun 6 ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฏููŠู†ููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูู‰ูŽ ุฏููŠู†ู Artinya "Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". QS. Al-Kafirun 6. Dari dua ayat di atas bisa kita simpulkan bahwa Allah tidak memaksa seluruh manusia untuk beriman kepada nya. manusianya sendirilah yang menentukan dia ingin beriman atau kafir. Kita berhak atas agama kita masing masing, Tuhan yang kita sembah tidak sama, dan peribadatan kita juga tidak sama. Tetapi semua itu pasti ada bertanggung jawabannya. Dan dijelaskan juga dalam hadis tentang toleransi ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจูŽู‘ุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ููŠู„ูŽ ู„ูุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽูŠูู‘ ุงู’ู„ุฃูŽุฏู’ูŠูŽุงู†ู ุฃูŽุญูŽุจูู‘ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู†ููŠูููŠูŽู‘ุฉู ุงู„ุณูŽู‘ู…ู’ุญูŽุฉู. Dari Ibnu Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. โ€œAgama manakah yang paling dicintai oleh Allah?โ€ maka beliau bersabda โ€œAl-Hanifiyyah As-Samhah yang lurus lagi toleranโ€ Jadi dari hadist dan ayat di atas kita menemukan pelajaran bahwa semua manusia boleh beriman dan boleh tidak karna sesungguh nya agama yang dicintai Rasulullah saw. adalah agama yang lurus dan toleransi yaitu agama islam maka kita tidak boleh memaksa sesorang yang berbeda agama dengan kita untuk satu akidah dengan kita Ini menjadi sebuah pembelajaran yang sangat mendalam bagi kita dalam menghargai perbedaan ras atau kultur yang berbeda-beda yang mana saat ini kerap saling berbenturan satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan saling mengedepankan identitas masing-masing, ibarat minyak dan air di dalam suatu wadah seakan bersama namun tidak saling melebur menjadi satu. Toleransi bukan kewajiban satu kelompok akan tetapi semua orang. Toleransi bukan kewajiwan satu agama tetapi semua umat beragama. Ini menjadi suatu tantangan bagi kaum milenial saat ini. Sebagai kaum milenial yang sekarang berada dalam fase aktif, kreatif, dan kritis soal perkembangan sosial sudah sepatasnya pemuda menjadi inovator dan promoter bangsa ini. Pemuda seharusnya mampu menjadi tampuk perubahan sosial dan pemuda harusnya jadi penetrasi konflik diantara keberagaman konflik yang terjadi antar umat beragama di negara kita ini. Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai. Contoh kecil langkah yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari misal nya Berteman dengan Semua Orang Tidak Memotong Pembicaraan Orang Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu. Menghargai semua suku, ras, dan agama yang ada. Untuk itu sebagai bagian dari kaum milenial saya mengajak kaum muda Indonesia sebagai orang yang memiliki peran penting dalam membawa negeri ini dimasa depan marilah kita membangun interaksi yang baik dan intensif. Mari kita tumbuh kembangkan lagi sikap toleransi di dalam diri dan lingkungan kita Supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif dan kebhinekaan terjalin erat kembali dalam diri dan negara yang kita cintai ini. Sumber Penulis Dedeh Dhohiah Editor Ika Berdiati Jawaban yang benar adalah A. Aktif transitif. Berikut pembahasannya Kalimat terdiri dari dua, yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan, sedangkan kalimat pasif adalah subjeknya yang dikenai pekerjaan. Kalimat aktif dibagi menjadi dua, yaitu Kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Kalimat aktif transitif menunjukkan suatu objek yang melakukan sebuah tindakan terhadap objek sehingga keberadaan objek dianggap wajib, Sedangkan Kalimat aktif intransitif tidak mewajibkan keberadaan suatu objek. Kalimat diatas termasuk kalimat aktif transitif karena jika objek tantangan hidup yang semakin berat dihilangkan maka informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh subjek menjadi tidak jelas. Jadi, Jawaban yang benar adalah A. Aktif transitif. Dalam menjalani hidup, pasti ada banyak dari kita yang merasa begitu menderita dan seolah sangat berat menghadapi hari demi hari. Padahal, kehidupan yang kita miliki adalah sesuatu yang berharga dan gak bisa diulang kembali apapun yang kita lakukan. Seharusnya, setiap hari yang kita punya adalah kesempatan untuk memulai lembaran baru dan melakukan yang terbaik dengan hati yang setiap manusia pasti akan dihadapkan pada masalah yang membuat hidup terasa penuh beban, namun ada lima hal utama nih yang bikin manusia semakin merasa hidupnya sangat berat. Yuk kita kurangi lima hal berikut nih. 1. Merasa iri pada hidup orang lain hingga sulit bahagiapexels/Nicolas PostiglioniHal pertama yang bikin hidup semakin berat adalah rasa iri pada kebahagiaan orang lain yang membuat kita sulit merasa bahagia. Rasa iri yang terus kita pelihara ini gak akan meringankan apapun dalam diri kita dan justru membuat kita banyak kita jadi merasa sangat gak beruntung dan sering menyesali hal-hal yang sudah lewat serta gampang berandai-andai. 2. Selalu ingin lebih dan jarang bersyukurpexels/Andrea PiacquadioHidup akan terasa semakin berat ketika kita selalu menginginkan lebih dari apa yang dimiliki saat ini. Pun kita jadi orang yang jarang bersyukur dan malah cenderung menyalahkan takdir atas apa yang terjadi pada kita. Padahal, jelas ada banyak sekali orang yang lebih gak beruntung dibanding diri kita saat ini. Baca Juga 6 Cara Terbaik Menerima Takdir, Meskipun Sebenarnya Menyakitkan 3. Menggantungkan harapan pada orang lainpexels/Gautam Jika kamu merasa saat ini hidupmu begitu berat, coba deh koreksi lagi, jangan-jangan kamu sedang menggantungkan harapan akan kebahagiaanmu pada orang lain. Ini bisa mempersulit hidupmu karena kamu dengan sukarela menyerahkan kendali atas kebahagiaanmu pada orang lain yang mungkin sekali akan kamu bisa bahagia kok dengan hanya mengandalkan diri sendiri. Gak percaya? Coba aja ubah sedikit sudut pandangmu soal kebahagiaan dari Senang bermalas-malasan dan memiliki terlalu banyak waktu luangpexels/Andrea PiacquadioSalah satu penyebab dirimu sering memikirkan kemungkinan terburuk, mudah cemas, gampang marah, dan merasa begitu banyak beban adalah karena terlalu banyak waktu luang yang kamu coba deh mencari kegiatan yang bisa membuatmu gak terlalu banyak memikirkan hal yang gak-gak. Lakukan kegiatan atau hobi positif yang mungkin bisa mengalihkan pikiranmu dan tentunya membuatmu lebih Menjauhi tantangan dan gak melakukan perubahan dalam hiduppexels/Matheus BertelliPada dasarnya, manusia diciptakan untuk menghadapi tantangan. Dari zaman dulu, nenek moyang kita bahkan terus berperang demi bisa memperluas wilayah dan lain sebagainya. Semua hal soal perjuangan dan melakukan perubahan sejatinya sudah ada dalam diri kita. Sehingga, berada di zona nyaman adalah sesuatu yang pastinya secara naluri akan membuat kita justru gak merasa ada perasaan berat dan membuat kita begitu gak tenang dalam menjalani hidup yang terlalu santai tanpa hambatan. Makanya, jangan ragu untuk keluar dari zona nyaman, menantang diri, dan mencoba banyak hal baru yang akan mengantarkan kita untuk terus orang punya hidup yang berat, namun beberapa hal di atas justru akan membuat kita semakin merasa terbebani. Makanya, kalau gak mau menderita setiap harinya, coba deh hindari kelima hal di atas ya. Siap kan? Baca Juga Hidup Membosankan? Mungkin Kamu Perlu 8 Hal Penting Ini Dalam Hidup IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI Ponorogo02 Januari 2022 0422Halo, Juliana I. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Berdasarkan keberadaan objek dalam kalimat, kalimat di atas tergolong kalimat aktif transitif. Kalimat aktif merupakan kalimat yang subjeknya melakukan aktivitas atau tindakan. Biasanya, predikat di dalam kalimat aktif merupakan kata kerja yang berimbuhan me- dan ber-, seperti menyapu, bermain, dan sebagainya. Kalimat aktif dibagi menjadi dua jenis, yaitu 1. Kalimat aktif transitif Kalimat yang predikatnya memerlukan objek, seperti 'Aku membuat layang-layang'. 2. Kalimat aktif intransitif Kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek, seperti 'Aku berlari'. Sementara itu, kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai tindakan. Predikat pada kalimat pasif biasanya menggunakan kata kerja yang berimbuhan di- dan ter-, seperti dimainkan, tertelan, dan sebagainya. Kalimat di atas merupakan jenis kalimat aktif karena subjek kalimat tersebut melakukan aktivitas atau tindakan. Untuk jenis kalimat aktifnya, merupakan jenis kalimat aktif transitif karena predikat dari kalimat tersebut membutuhkan kehadiran objek. Hal tersebut dibuktikan pada 'menghadapi tantangan hidup'. Frasa 'tantangan hidup' merupakan sebuah objek. Dengan demikian, jawaban yang tepat untuk soal tersebut adalah kalimat aktif transitif. Semoga bisa membantu, ya. Membesarkan dan mendidik generasi alpha tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Termasuk mempersiapkan masa depannya yang penuh kompetisi. Sudahkah Mam dan Pap membekali dan mengenali karakteristik si Kecil dengan tepat? Pernah tidak Mam dan Pap membayangkan bagaimana persaingan di dunia kerja saat si kecil sudah besar nanti? Lima belas atau mungkin dua puluh tahun mendatang, saat si Kecil sudah dewasa tentu kondisi kian berubah. Seiring perubahan waktu, mau tidak mau dunia makin berkembang dan berubah, banyak hal berbeda telah kita rasakan dan alami. Sebagai orang tua, Mam dan Pap tentu saja memiliki peran penting menyiapkan si kecil menyongsong masa depan yang berubah pesat dan kompetitif ini. Didukung oleh asupan nutrisi yang tepat untuk dukung belajarnya, si Kecil pun membutuhkan stimulasi tepat untuk mengembangkan kemampuan kognitif sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangannya masing-masing. Hal ini pula yang ditegaskan Adisty Ambarpratiwi, dalam sesi Instagram Cara Asah Potensi Si Kecil untuk Masa Depan Hebat dariBelajarJadiHebat Institute bersama Rayner, Founder Scienclopedia dan Mam. Di awal sisi Instagram Live, Adisty menegaskan kalau membesarkan anak masa kini, anak generasi alpha memang memiliki tantangan tersendiri. โ€œAnak-anak, generasi yang lahir setelah tahun 2010 punya karakteristik yang beda. Mereka ini memang cenderung lebih terdidik, dekat dengan teknologi sejak lahir. Agar sukses di masa depan memang butuh keterampilan ektra dibandingkan anak-anak generasi sebelumnya,โ€ tegasnya. Tuntutan dan Tantangan Masa Depan Generasi Alpha Untuk bisa bersaing, dikatakan Adisty bahwa anak-anak generasi alpha dituntut untuk memiliki kemampuan problem solving yang baik, bisa berpikir kritis, kemampuan berpikir yang fleksibel untuk suntuk berpikir, dan bersikap. โ€œSemua ini dibutuhkan anak-anak generasi alpha agar mereka bisa beradaptasi dengan tuntutan di masa depan. Tuntunan ini memang jauh berbeda dengan kita, di masa sekarang ini,โ€ urainya. Agar anak memiliki kemampuan dan keterampilan tersebut, maka dibutuhkan metode belajar yang baru dan tepat. Proses pembelajaran tradisional yang dulu diperoleh generasi Mam dan Pap, tentu saja sudah tidak relevan lagi. โ€œNah, di sinilah ada suatu metode yang relevan yaitu progressive learning atau proses belajar progresif. Proses ini menekankan pada kemampuan anak untuk bisa berpikir kritis yang bisa mendukung kesuksesan anak di masa mendatang.โ€ Alasan Mengapa Belajar Progresif Dibutuhkan Generasi Alpha Metode progressive leaning ini memang berbeda dengan metode tradisional. Apa saja yang membedakannya? Child-centered Learning Dijelaskan Adisty, pada saat metode pembelajaran tradisional ini diterapkan dulu, anak-anak cenderung dianggap sebagai pembelajar yang pasif. Di mana proses belajar banyak yang berjalan satu arah, sehingga membuat ruang gerak untuk bereksplorasi cenderung terbatas. โ€œSementara progressive learning menganggap seorang anak sebagai seorang pembelajar yang aktif. โ€œJadi memang berpusat pada anak atau child center. Metode ini, anak diberi kebebasan untuk mengeluarkan idenya, untuk mengasah potensi yang mereka miliki dan tentu saja bisa praktik secara langsung,โ€ tukas Adisty. Experiential Learning Dalam proses belajar anak membutuhkan pengalaman dan contoh yang konkret. Jadi dengan experiential learning, anak dapat menghubungkan antara konsep/informasi yang ia punya dengan aplikasi konsep tersebut dalam kehidupan nyata. Personalized Learning Cara belajar dan media belajar juga sudah disesuaikan dengan karakteristik anak. Di sini, Mam dan Pap memang diharapkan bisa mengenal anak dengan baik, memahami tahapan tumbuh kembang anak sesuai usianya. Collaborative learning โ€œPilar selanjutnya adalah kolaborasi. Seorang anak, meskipun diberikan ruang bermain atau belajar, mereka tetap membutuhkan peran orang tua untuk mendampinginya. Di sini Mam dan Pap berperan sebagai kolaborator, jadi anak-anak tidak hanya belajar mengatasi masalahnya, meningkatkan kemampuan kognitifnya tapi juga bisa meningkatkan sosial emosional dengan kolaborasi. Anak bisa belajar bertanggung jawab, bisa belajar berempati. Lewat proses kolaborasi ini, anak juga akan kaya pengalaman. Belajar progresif anak diajak untuk belajar berkolaborasi dan bekerja sama dengan lingkungan sekitarnya melalui berbagai kegiatan. Dengan melakukan kolaborasi, Si Kecil nantinya akan belajar untuk saling menghargai dan berbagi tanggung jawab. Metode kolaborasi ini juga dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri anak. Aktivitas Tepat Belajar Progressive Untuk mendukung proses belajar anak jadi hebat, saat Wyeth Nutrition bahkan telah menghadirkan Progressive learning Kit Little Science. Sebuah learning tools hasil kolaborasi dengan para expert dan Bright Box Tim yang bisa Mam dan Pap gunakan bersama si Kecil. Mencoba 7 macam jenis eksperimen seru. Disediakan secara lengkap menggunakan berbagai peralatan, kartu petunjuk, serta video animasi yang bisa dilihat si Kecil sebagai panduan melakukan eksperimen. Dengan tools ini, Mam dan Pap jadi tidak perlu bingung lagi mencari aktivitas apa yang bisa mendukung si Kecil dalam menerapkan metode belajar progresif karena learning tools ini sudah menerapkan 4 pilar, di mana si Kecil bisa langsung belajar dan eksplorasi mencoba berbagai percobaan yang ditawarkan. Dengan begitu, si Kecil punya bekal untuk menghadapi tantangan masa depan. โ€œTools ini sudah bisa menawarkan progressive leaning, anak diberi kesempatan untuk belajar, bebas memilih mau melakukan eksperimen yang mana lebih dulu. Anak diberi kesempatan untuk eksplorasi dan eksperimen, misalnya, seperti melakukan pencampuran warna. Sehingga mereka bisa belajar langsung bisa mendapatkan pengalaman dan menstimulasi berpikir kreatif dan kritis,โ€ ujar Adisty lagi. Rayner Setiawan pun mengaku sangat antusias untuk mencoba berbagai eksperimen yang ditawarkan. Saat unboxing di sesi Instagram Live, sambil mengeluarkan semua peralatan, Rayner bersama Mam Tania, mengaku tidak sabar untuk mencoba semua eksperimen yang disediakan. โ€œSaya mau mencoba membuat pelangi di dalam tabung lebih dulu,โ€ ujar Rayner pada Mam Tania. โ€œSebelum mencoba, kita bisa melihat videonya lebih dulu untuk memudahkan kita melakukan eksperimen. Kit ini sudah memenuhi 4 pilar progressive learning yang dibutuhkan anakโ€ ujar Mam Tania. *** Jadi, sudah siap mendampingi si Kecil menghadapi tantangan masa depan dengan cara belajar progressive? Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

generasi masa depan akan menghadapi tantangan hidup yang semakin berat