Adabaiknya Anda mengganti gigi yang ompong dengan gigi palsu terlebih dahulu sebelum mengikuti tes. Cara ini bisa memperbesar peluang Anda untuk lolos seleksi menjadi prajurit TNI. 2. Tidak ada gigi berlubang Sama seperti poin sebelumnya, gigi yang berlubang juga bisa mempengaruhi penilaian. Lakukan penambalan jika terdapat gigi berlubang.
Pemeriksaankesehatan gigi termasuk pada tahapan pertama. Secara umum, kriteria gigi yang sehat untuk bisa lolos tes Polisi dan Polwan, meliputi: Gigi berada dalam keadaan rapi sempurna atau utuh termasuk jaringannya; Gigi tidak goyang atau tanggal; Gigi tidak berlubang, terdapat plak dan karies atau karang gigi; Warna gigi putih kekuningan
Dok gigi depan saya ada 2 gigi yang kecil (lebih kecil dari gigi yg lain) dan keropos. Gigi saya juga tidak rapi. Apakah bisa lolos tes
Berikuttips dan persiapan yang dapat kita lakukan sebelum tes kesehatan (medical check up) dimulai agar kita dapat lulus dalam menghadapinya, diantaranya adalah: Perbanyak minum air mineral Para dokter sepakat bahwa Air dapat membantu mengeluarkan limbah dan racun berbahaya lainnya dari sistem limfatik, usus serta ginjal, sehingga terhindar dari rasa tidak nyaman atau gangguan masalah kesehatan lain.
Bahkan gigi berlubang bisa memicu stroke atau serangan jantung. Penyakit-penyakit tadi tentu akan memengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan. Di samping itu, jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan penampilan fisik biasanya mensyaratkan calon karyawan yang memiliki susunan gigi relatif rapi. Tes kesehatan jiwa
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Gigi berlubang adalah kondisi gigi yang rusak akibat terkikisnya lapisan terluar gigi enamel. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan kurang menjaga kebersihan mulut. Gigi berlubang merupakan keluhan yang umum terjadi pada gigi, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Kondisi ini sulit terdeteksi karena umumnya tidak menimbulkan nyeri pada tahap awal. Oleh sebab itu, pemeriksaan gigi perlu dilakukan secara berkala. Lubang di gigi yang tidak segera diatasi dapat makin besar. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah gigi yang lain, seperti infeksi dan gigi tanggal atau copot. Penyebab dan Faktor Risiko Gigi Berlubang Gigi berlubang berawal dari plak yang menempel di gigi. Plak gigi berasal dari sisa makanan yang mengandung gula dan pati. Jika tidak dibersihkan, plak ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri alami di dalam mulut. Asam yang dihasilkan dari plak kemudian secara perlahan mengikis lapisan terluar gigi. Lama-kelamaan, lubang pun terbentuk di gigi. Jika dibiarkan, bakteri dan asam akan masuk lebih dalam sampai ke pulpa gigi, yaitu bagian gigi yang terdiri dari saraf dan pembuluh darah. Gigi berlubang dapat terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya, yaitu Jarang menyikat atau membersihkan gigi, terutama setelah makan Tidak menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti kue, biskuit, permen, es krim, dan minuman bersoda Menderita gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia Menderita penyakit refluks asam lambung GERD dan mulut kering Berusia lanjut sehingga enamel mulai menipis dengan sendirinya dan produksi air liur berkurang Rutin mengonsumsi suplemen, vitamin, atau produk herbal yang mengandung gula Gejala Gigi Berlubang Gejala gigi berlubang pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran lubang yang terbentuk. Ketika lubang baru terbentuk dan masih berukuran kecil, gejala mungkin tidak terasa. Namun, ketika lubang sudah makin membesar, tanda dan gejala yang dapat muncul antara lain Gigi sensitif Sakit gigi ketika menggigit Nyeri di gigi yang terjadi secara spontan tanpa sebab yang jelas Ngilu atau nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas Lubang yang terlihat jelas di gigi Noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan di atas, terutama jika disertai dengan gejala berikut Pembengkakan di wajah Gusi berdarah Sulit mengunyah Nyeri gigi yang tak tertahankan sehingga mengganggu makan dan tidur Diagnosis Gigi berlubang Dokter akan memulai pemeriksaan dengan bertanya seputar gejala yang dialami oleh pasien. Selanjutnya, dokter gigi akan menyemprotkan air dan mengetuk gigi yang dicurigai berlubang. Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan foto Rontgen gigi. Tujuannya adalah untuk memeriksa sejauh mana kerusakan pada gigi sudah terjadi. Pengobatan Gigi Berlubang Pengobatan gigi berlubang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang adalah 1. Fluoride treatment Pada gigi yang baru berlubang, dokter akan memberikan pasta gigi yang memiliki fluoride lebih tinggi. Fluoride treatment dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki enamel dan mencegah lubang gigi bertambah besar. Pasien bisa menggunakan fluoride secara mandiri dengan mengoleskannya di gigi atau menggunakannya sebagai pasta gigi. Namun, umumnya dokter akan memasangkan fluoride dengan alat yang sesuai bentuk gigi pasien sehingga dapat dipastikan semua permukaan gigi terlapisi oleh zat ini. 2. Filling Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Dokter akan memulai filling dengan membuang bagian gigi yang rusak. Setelah itu, gigi akan ditambal dengan menggunakan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak. 3. Crown gigi Crown adalah mahkota gigi palsu yang dipasang di atas gigi yang rusak. Prosedur pemasangan crown umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan gigi yang parah atau mencegah kerusakan pada gigi yang mulai lemah. Prosedur pemasangan crown dilakukan dengan mengikis bagian gigi yang rusak dan menyisakan sebagian kecil dari gigi untuk menjadi tumpuan mahkota gigi palsu. Mahkota gigi palsu dapat terbuat dari emas, porselen, atau komposit resin. 4. Root canal treatment Root canal atau perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tanpa harus mencabut gigi. 5. Cabut gigi Cabut gigi dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan gigi tidak bisa dipulihkan lagi. Tindakan cabut gigi dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi, untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut. Keluhan yang timbul karena gigi berlubang perlu segera diperiksakan dan ditangani oleh dokter gigi. Namun, jika belum sempat ke dokter gigi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan nyeri, yaitu Tetap jaga kebersihan gigi dengan menyikat seluruh gigi, termasuk gigi yang berlubang, meskipun terasa ngilu. Gunakan air hangat untuk menggosok gigi. Gunakan sikat gigi khusus yang didesain untuk gigi sensitif. Hindari makanan dan minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin. Konsumsi obat gigi berlubang yang dapat dibeli di apotek untuk meredakan nyeri, seperti asam mefenamat. Komplikasi Gigi Berlubang Gigi berlubang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi jika dibiarkan tidak terobati, seperti Sulit mengunyah makanan Nyeri gigi yang berlangsung terus-menerus Gigi patah atau tanggal Pembengkakan atau muncul nanah di sekitar gigi yang berlubang Pulpitis, yaitu peradangan pada saluran akar gigi Abses gigi, yang dapat memicu penyakit berbahaya, seperti sepsis Polip pulpa akibat gigi berlubang yang teriritasi Pencegahan Gigi Berlubang Gigi berlubang bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada orang yang kurang menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu Mengurangi kebiasaan mengemil makanan manis dan bertepung Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis atau asam Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari Memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, setidaknya dua kali dalam 1 tahun Selain langkah pencegahan di atas, Anda juga disarankan mengonsumsi sejumlah makanan dan minuman berikut guna menjaga kesehatan gigi Buah dan sayuran kaya serat, seperti apel, bayam, dan timun Makanan tinggi kalsium, seperti susu, keju, ikan laut, dan kacang-kacangan Permen karet rendah gula yang mengandung xylitol Teh hitam atau teh hijau tanpa gula atau pemanis Air mineral yang mengandung fluoride
0930001 Tahun LaluMerasa sehat dan bugar saat akan menjalani tes kesehatan? Jangan senang dulu, waspadai jika gigi Anda berlubang! Simak penjelasannya di sini. Tes kesehatan bertujuan mengetahui riwayat penyakit dan mendeteksi dini kemungkinan adanya suatu penyakit yang belum diketahui. Pemeriksaan ini meliputi kesehatan gigi dan kesehatan menjadi salah satu syarat penting untuk bergabung dalam sebuah perusahaan. Sayangnya, beberapa orang cenderung menganggap remeh tes merasa kondisi tubuh fit untuk tes kesehatan, adanya masalah rongga mulut seperti gigi berlubang sering tidak disadari. Padahal, kondisi ini dapat memengaruhi Gigi Berlubang Bisa Memengaruhi Hasil Tes?Gigi berlubang terjadi ketika bakteri penyebab pembusukan bersentuhan dengan gula dan pati dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Kemudian, bakteri tersebut menghasilkan asam yang menyerang lapisan permukaan akan mengganggu kesehatan, gigi yang berlubang juga akan memengaruhi penilaian Lainnya Gigi Berlubang, Segera Dicabut atau Cukup Dirawat?Beberapa gangguan yang dapat terjadi jika lubang pada gigi dibiarkan tanpa perawatan di antaranya1. Menimbulkan rasa sakitGigi berlubang yang tidak dirawat lama-kelamaan akan membesar dan bertambah dalam. Lubang bisa menembus bagian rongga pulpa. Dalam rongga ini, terdapat saraf-saraf dan pembuluh lubang sudah mencapai rongga tersebut, rasa sakit yang hebat akan muncul dan mengganggu. Rasa sakit juga bisa menjalar hingga ke Mengganggu aktivitas Rasa sakit akibat gigi bolong tentu akan membuat Anda enggan melakukan aktivitas sehari-hari. Selain sulit mengunyah makanan, rasa sakit juga akan mengganggu saat yang dianggap dapat memengaruhi kinerja di perusahaan. Sebab, rasa nyeri yang tidak bisa ditahan pasti mengganggu aktivitas dan Menyebabkan bau mulutBau mulut tidak sedap juga dapat timbul akibat gigi berlubang yang tidak diatasi. Kondisi ini tentu akan memengaruhi kepercayaan diri, terutama saat bertemu dan berkomunikasi dengan rekan kerja atau Lainnya Kenali Penyebab Gigi BerlubangAtasi Gigi Berlubang Sebelum Tes KesehatanPada prinsipnya, gigi yang berlubang harus dirawat sesegera mungkin dan jangan dibiarkan, apalagi ditunggu sampai ada keluhan atau rasa ini dapat diatasi dengan perawatan yang disesuaikan dengan tingkat yang dapat dilakukan di antaranyaPenambalan langsung jika lubang masih sebatas saluran akar jika lubang sudah mencapai rongga jika lubang sudah tidak bisa dirawat Anda memiliki lubang di gigi dan berencana melamar suatu pekerjaan, sebaiknya atasi dulu masalah tersebut dengan berkonsultasi ke dokter sampai gigi berlubang memengaruhi atau bahkan menggagalkan hasil tes kesehatan ingin konsultasi ke dokter gigi lebih cepat dan mudah, gunakan LiveChat di aplikasi KlikDokter.FR/AYUGigi dan Mulut Gigi berlubang ARTIKEL TERKAITREAKSI ANDA1 KOMENTARFahrurroji Fahrurroji4 Tahun Lalu.... . fvm .Tulis Komentar AndaMasuk KlikDokter untuk meninggalkan komentarMasuk
Jakarta - Sewaktu masih kecil Anda pastinya sering mendengar bahwa gigi berlubang disebabkan oleh terlalu banyak makan permen dan cokelat. Ada juga yang mengatakan bahwa masalah kesehatan gigi tersebut disebabkan oleh makhluk tak kasat mata atau bahkan ulat kecil yang menggerogoti gigi Anda. Beberapa pernyataan tersebut ada yang hampir benar, namun ada juga yang benar-benar mitos. Faktanya gigi berlubang disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. Bukan sepenuhnya oleh makanan yang dikonsumsi atau bahkan ulat. Berlubangnya gigi dapat disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena pola konsumsi yang tidak baik, kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut atau memang karena gigi rentan terhadap kerusakan. Paling umum ditemukan adalah masalah gigi berlubang karena pola konsumsi dan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. "Harus dipahami dulu sebab gigi berlubang adalah karena terkikisnya email gigi oleh zat asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat, baik sukrosa, glukosa, laktosa dan lain-lain oleh bakteri buruk dalam mulut. Jadi gigi berlubang ini memang erat kaitannya dengan bakteri, kebersihan gigi dan makanan yang dikonsumsi," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGAK, praktisi kesehatan gigi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jika sisa-sisa makanan tidak dibersihkan dengan benar, bakteri buruk dapat menimbulkan plak. Sebuah lapisan lengket, berwarna hampir putih susu dengan tekstur tak beraturan yang menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bakteri buruk di dalam mulut. Plak dapat dengan mudah terbentuk jika sisa-sisa makanan yang tertinggal tidak dengan segera dibersihkan. Ketika sisa makanan yang mengandung glukosa, sukrosa, laktosa dan lain-lain tinggal di dalam mulut, alias tidak dibersihkan, bakteri penyebab plak akan memfermentasinya menjadi zat asam. Email gigi akan dengan mudah terkikis oleh zat asam tersebut. Tanda awal gigi berlubang karies adalah munculnya bercak putih susu pada gigi. Artinya bagian email tersebut sudah terdemineralisasi. Nantinya akan berlanjut ke berlubangnya gigi. Lubang pada gigi juga tidak boleh didiamkan. Proses perusakan dapat melebar, lubang semakin besar dan dalam, dan akhirnya syaraf ikut terinfeksi. Timbul sakit gigi. Gigi berlubang sangat erat kaitannya dengan kesadaran akan kebersihan gigi dan seberapa optimal Anda membersihkan gigi. Tetapi sayangnya, di Indonesia kesadaran tersebut masih sangat minim. Akibatnya penderita sakit gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang masih tinggi. Riset kesehatan nasional yang dilakukan pada tahun 2007 mengatakan 7 dari 10 penduduk Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gigi ini. "Kebanyakan sebab yang ditemui, lagi-lagi itu. Frekuensi makan camilan sering, didominasi dengan makanan mengandung gula yang sifatnya tidak perlu untuk tubuh. Diimbangi juga dengan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan beberapa giginya memang sangat rentan berlubang," terangnya lagi. Sah-sah saja jika Anda memiliki hobi makan. Tetapi tentunya harus disertai dengan kedisiplinan menyikat gigi. Tentunya lebih baik mencegah daripada harus berobat ke dokter karena gigi sudah berlubang bukan? Anda akan menghabiskan banyak waktu dan banyak biaya. Idealnya menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. Pagi hari setelah sarapan dan di malam hari. Sikat gigi dengan benar yaitu dengan arah ke atas dan ke bawah, mulai dari gusi hingga ke ujung permukaan gigi. Jika ingin hasil yang lebih sempurna, boleh saja melengkapi rutinitas menyikat gigi dengan berkumur menggunakan mouthwash berantiseptik. Sebagai pertimbangan pilihlah mouthwash dengan kandungan antiseptik alami, namun efektif menghalau kuman penyebab plak. Seperti LISTERINE, mouthwash dengan kandungan antiseptik alami yang mudah ditemui di pasaran. LISTERINE memiliki kandungan antiseptik berupa empat minyak atsiri yaitu thymol, eucalyptol, menthol dan methyl salicilate. Kombinasi keempatnya efektif menembus lapisan biofilm plak dan menghalau 99,9% mikroorganisme jahat di dalamnya. Kandungan fluoridenya dapat membantu memelihara kekuatan email gigi. Sementara, kandungan zinc membuat plak tidak mudah terbentuk pada gigi. Rutin berkumur dengan 20 ml cairan Listerine selama 30 detik, efektif mencegah masalah gigi yang disebabkan oleh plak seperti gigi berlubang, karang gigi, gangguan dan infeksi gusi serta bau mulut. Tentang Dokter Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK. Praktisi kesehatan gigi yang menekuni perawatan kesehatan gigi anak. Mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar dan staf akademik di Departemen Pediatric Dentistry, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selain itu juga membantu pelayanan kesehatan gigi sebagai tenaga medis di Meilia Hospital – Cibubur, RS. Islam Jakarta - Cempaka Putih dan Klinik Gedong. adv/adv
Selamat siang, FA Terimakasih sudah memberikan pertanyaan MCU atau medical check up merupakan pemeriksaan yang dilakukan baik fisik maupun pemeriksaan lain seperti lab dan rotgen, yang dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang. MCU dapat dilakukan atas keinginan sendiri, ataupun untuk suatu persyaratan berkerja, kuliah, atau perjalanan lain seperti umroh dan haji. Untuk persyaratan pekerjaan biasanya membutuhkanhasil medical check up yang baik untuk dapat lolos menjadi karyawan atau melanjutkan pekerjaan. Beberapa test yang dilakukan saat MCU Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab darah Pemeriksaan rotgen thorax dada Pemeriksaan gigi dan mulut Untuk wanita biasanya disertai pemeriksaan usg bila dibutuhkan Dan beberapa pemeriksaan lain sesuai tempat dan lapangan kerja Anda Untuk mengetahui apakah Anda lolos atau gagal lolos MCU memiliki gigi berlubang, itu sesuai kesepakatan dan aturan dari tempat Anda berkerja. Baiknya Anda melakukan pengobatan seperti penambalan pada gigi dan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut tiap 6 bulan ke dokter gigi dan menyikat gigi 2 kali sehari setiap hari untuk mencegah timbul kembali gigi berlubang. Selain itu pastikan Anda sudah bersiap sebelum melakukan medical check up. Persiapan sebelum medical check up meliputi Berpuasa untuk pengambilan sampel darah Tidak mengkonsumsi obat obatan flu 1 hari sebelum melakukan pemeriksaan MCU Buat daftar alergi atau obat yang di konsumsi Tidak mengkonsumsi alkohol sebelum melakukan MCU Setelah itu katakan pada dokter yang memeriksa Anda bila terdapat obat obatan rutin yang harus Anda konsumsi atau Anda memiliki riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Selain itu Anda dapat membaca beberpa forum terkait MCU Apakah saya bisa lulus MCU? Medical check up saat haid Semoga bermanfaat Salam sehat
Memiliki gigi berlubang tentu dapat mengganggu. Selain menimbulkan nyeri dan membuat makanan mudah terselip, gigi berlubang juga dapat mengganggu penampilan serta menimbulkan bau mulut. Hal ini tentu mengganggu hidup sehat Anda. Untuk mengobatinya, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Cara mengatasi gigi berlubang yang tepat, akan dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan lubang gigi. Semakin dini pengobatan dimulai, maka tingkat keberhasilannya pun akan semakin baik. Cara mengatasi gigi berlubang sesuai anjuran dokter gigi Gigi berlubang hanya bisa diatasi oleh dokter gigi dan cara mengatasinya pun bisa berbeda untuk satu orang dengan orang lainnya. Beberapa prosedur yang umumnya dilakukan adalah 1. Pemberian fluoride Perawatan ini dilakukan apabila kondisi gigi berlubang masih dalam tahap awal, dan belum terbentuk lubang yang besar. Pemberian fluoride dilakukan dengan tujuan memicu kembali pembentukan mineral di lapisan terluar gigi enamel. Fluoride dapat diberikan dalam bentuk cairan maupun gel. Fluoride tersebut akan disikatkan secara halus di gigi, atau dengan dioleskan di permukaan gigi. Fluoride juga dapat berperan sebagai bahan yang dapat mencegah terbentuknya gigi berlubang. Bahan ini dapat berfungsi sebagai penguat lapisan gigi dan melindunginya dari asam dan plak yang merupakan penyebab gigi berlubang. Karena itu, ia seringkali digunakan sebagai bahan aktif pada pasta gigi. 2. Penambalan gigi Apabila lubang pada gigi telah berkembang hingga lapisan yang lebih dalam dari fase awal, maka dokter akan melakukan penambalan pada gigi Anda. Saat ini, bahan tambal gigi yang paling sering digunakan adalah resin komposit. Sebelum menambal, dokter akan membersihkan kotoran yang menempel di lubang gigi menggunakan bur. Setelah bersih, dokter akan menempatkan bahan pelapis sebelum menempatkan bahan tambal ke dalam lubang gigi. Setelah bahan pelapis ditempatkan, dokter akan mengisi lubang tersebut dengan bahan tambal seperti resin komposit, kemudian membentuknya sesuai dengan bentuk dan warna gigi asli. Jika telah selesai, dokter akan mengarahkan sinar khusus untuk mengeraskan bahan tambal tersebut. 3. Pemasangan mahkota jaket Pada lubang gigi yang sudah sangat meluas hingga hanya menyisakan sedikit bagian dari mahkota gigi namun akarnya masih kuat, maka akan dilakukan pemasangan mahkota jaket. Sama seperti namanya, mahkota jaket dapat diibaratkan seperti jaket yang menutupi seluruh bagian gigi asli dari gigi berlubang tersebut. Mahkota jaket dapat terbuat dari resin, porselen, metal, maupun campuran porselen dan metal. Sebelum memasangkan mahkota jaket ke gigi, dokter akan terlebih dulu merawat gigi yang berlubang dengan membersihkannya atau melakukan perawatan saluran akar, apabila diperlukan. 4. Perawatan saluran akar Perawatan saluran akar dilakukan apabila gigi sudah berlubang sangat dalam, hingga memengaruhi saraf gigi. Perawatan saluran akar dilakukan pada gigi yang sarafnya sudah rusak parah, atau sudah mati. Pada perawatan ini, saraf gigi yang mati akan diambil dan diganti dengan bahan khusus. Setelah perawatan saraf dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan penambalan seperti biasa atau dokter dapat memasang mahkota jaket. 5. Pencabutan gigi Pencabutan gigi dilakukan sebagai pilihan terakhir, apabila gigi sudah tidak dapat dirawat lagi dengan cara lain, karena kerusakannya sangat parah. Pencabutan gigi akan menyisakan ruang antargigi yang dapat memicu terjadinya pergeseran gigi-gigi di sebelahnya, apabila tidak diganti dengan gigi palsu. Sehingga, dokter akan menganjurkan Anda untuk memasang gigi palsu setelah melakukan prosedur cabut gigi. Bagi Anda yang memiliki gigi berlubang, segeralah berobat ke dokter gigi sebelum lubang berkembang menjadi semakin parah. Jangan hanya mengandalkan obat untuk mengatasi gigi berlubang. Sebab, obat hanya akan membantu meredakan nyeri sementara, tanpa mengatasi inti dari masalah gigi berlubang. Baca JugaBolehkah Cabut Gigi Saat Haid? Ini Saran dari AhliDeretan Antibiotik untuk Sakit Gigi dan Efek SampingnyaMengenal Hyperdontia, Kondisi Kelebihan Jumlah Gigi di Mulut yang Bisa Ganggu Penampilan Cara mencegah gigi kembali berlubang Gigi berlubang bisa kembali terjadi apabila setelah menjalani perawatan, Anda tidak menjaga kesehatan gigi dengan baik. Karena itu, untuk mencegah gigi kembali rusak, lakukanlah beberapa langkah di bawah ini. Menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur Bersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi atau dental floss agar tidak ada sisa makanan yang tertinggal Berkumur dengan obat kumur untuk dapatkan perlindugan maksimal untuk gigi Anda Konsumsi makanan yang bergizi untuk gigi seperti makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa membuat gigi berlubang, seperti yang manis dan lengket, secara berlebihan Periksa gigi secara berkala ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali Sikat gigi setelah konsumsi makanan manis atau jika tidak memungkinkan, kumurlah dengan air putih Berhenti merokok karena rokok bisa membuat gigi menjadi rusak Setelah memahani cara mengatasi gigi berlubang dan mencegahnya kembali muncul, diharapkan kesadaran Anda untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut, meningkat. Jangan menunggu lubang di gigi berkembang jadi parah untuk memeriksakannya ke dokter. Semakin awal diperiksa, maka perawatan yang dilakukan akan semakin mudah dan juga murah.
gigi berlubang dapat lolos tes kesehatan