1ALEL OLEH : GIRI WIARTO2 Sejarah Singkat Dengan adanya Mutasi,sering dijumpai bahwa pada suatu lokus didapatkan lebih dari satu macam gen. Mendel ti Author: Hendra Doddy Yuwono 31 downloads 165 Views 670KB Size Contohalel ganda yang sudah banyak dikenal ialah sistem golongan darah ABO pada manusia (Suryo, 2008). Alel ganda (multiple alleles) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongandarah sistem ABO ditentukan oleh adanya antigen A atau B pada eritrosit, dan antibodi A atau B pada serum. Frekuensi alel golongan darah sistem ABO adalah IA= 0,1941; IB=0,1941; i=0,6118 pada alogaritma EM dan persamaan Hardy-Weinberg. ABO blood group was determined by the presence of A or B antigens in the erythrocytes, and A or B 106Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus. a. Golongan Darah ABO Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya antigen aglutinogen dan antibodi aglutinin dalam sel darah. Berikut ini adalah tabel kandungan aglutinin dan aglutinogen dalam masing-masing golongan darah. Golongandarah A: IAIA, IAI; Golongan darah B: IB IB, IB i; Golongan darah AB: IAIB; Golongan darah O: ii; Karakteristik poligenik. Karakteristik poligenik dikendalikan oleh lebih dari satu gen, dan setiap gen mungkin memiliki dua atau lebih alel. Gen mungkin pada kromosom yang sama atau pada kromosom nonhomolog. Jika gen terletak berdekatan Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Secara garis besar golongan darah manusia dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah ini dipengaruhi oleh gen yang diwarisi dari ke dua orang tua. Setiap golongan darah di atas, dikelompokkan juga berdasarkan Rhesusnya, apakah positif Rh + atau negatif Rh+, sebagai contoh golongan darah A bisa A Rh+ atau A Rh-, dengan demikian maka total penggolongan darah manusia menjadi delapan golongan yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Inilah yang akan menentukan cocok tidaknya antara darah yang satu dengan yang lainnya ketika ingin dilakukan transfusi darah. Memahami komponen darah manusia Tubuh manusia memiliki sekitar 4-6 liter darah yang terus mengalir dalam pembuluh darah untuk menjamah ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari sel-sel darah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam cairan yang disebut plasma. Plasma terdiri dari sekitar 90% air, tetapi juga mengandung protein, nutrisi, hormon dan produk-produk limbah. Darah terdiri dari sekitar 60% plasma dan 40% sel-sel darah. Ketiga jenis sel darah memiliki peranan khusus dalam tubuh, sebagai berikut Sel darah merah disebut juga sebagai eritorit, fungsinya adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dan produk limbah lainnya untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernafasan dalam paru-paru; eritorist inilah yang memberikan warna merah pada darah. Sel darah putih disebut juga sebagai leukosit adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh mekanisme pertahanan alami tubuh dan membantu melawan infeksi. Trombosit disebut juga sebagai platelet atau keping darah fungsi utamanya adalah membantu pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan. Kaitannya dengan Golongan Darah Golongan darah ditentukan oleh antigen dan antibodi yang ada di dalam darah. Antibodi adalah bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap zat-zat asing yang berbahaya seperti kuman, antibodi terdapat dalam plasma. Sedangkan Antigen Darah adalah molekul protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Antibodi yang ada dalam plasma akan mengenali zat apa pun yang asing menurut tubuh dan akan mengingatnya sehingga akan menghancurkan zat asing antigen yang masuk tubuh dengan cepat. Rumus = Antibodi akan Menghancurkan Antigen yang sesuai. Contoh antibodi A bertemu dengan Antigen A, maka terjadilah reaksi antigen-antibodi yang berujung pada penghancuran antigen. Lebih lanjut dijelaskan di bawah. Sistem Golongan Darah ABO Pada sitem ABO, ada empat golongan utama darah manusia yang di dasarkan pada antigen antibodi, yaitu Golongan darah A = Memiliki antigen A pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-B dalam plasma. Golongan darah B = Memiliki antigen B pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-A dalam plasma. Golongan darah O = Tidak memiliki antigen, tetapi keduanya memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma. Golongan darah AB = Memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi. tabel golongan darah ABO Seseorang yang menerima darah tansfusi darah dari kelompok ABO yang tidak sesuai, bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa. Sebagai contoh, penerima memiliki golongan darah B, si pemberi memiliki golongan darah A dengan antibodi anti-B. Jika kedua darah ini dipertemukan dalam proses transfusi darah maka bisa berakibat fatal. Inilah kenapa, golongan darah A tidak boleh diberikan kepada orang memiliki golongan darah B. Sedangkan bagi yang memiliki golongan darah O, karena sel darah merah tidak memiliki antigen A atau B, maka bisa dengan aman memberikan darahnya donor darah kepada orang yang memiliki golongan darah apapun. Sistem Golongan Darah Rh Sel darah merah juga bisa memiliki antigen lain, yaitu protein yang dikenal sebagai antigen RhD. Jika golongan darah memiliki antigen ini, maka disebut RhD positif. Jika antigen ini tidak ada, maka golongan darahnya disebut sebagai RhD negatif. Dengan demikian, secara keselurahan manusia memiliki delapan tipe golongan darah Golongan darah A, Rh Positif A+ Golongan darah A, Rh Negatif A- Golongan darah B, Rh Positif B+ Golongan darah B, Rh Negatif B- Golongan darah O, Rh Positif O+ Golongan darah O, Rh Negatif O- Golongan darah AB, Rh Positif AB+ Golongan darah AB, Rh NegatifAB- Dalam kebanyakan kasus, Golongan darah O, Rh Negatif O- dapat dengan aman mendonorkan darahnya kepada siapa pun. Ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika jenis darah yang sesuai A dengan A tidak kunjung didapat. Cara ini aman untuk sebagian besar pengguna karena darah O- tidak memiliki antigen A, B atau RhD pada permukaan sel, dan kompatibel dengan setiap golongan darah ABO dan RhD lainnya. Golongan darah Rh pada ibu hamil.. Ibu hamil selalu dilakukan tes golongan darah. Hal ini karena jika ibu memiliki Rh negatif tetapi anak telah mewarisi darah Rh positif dari ayah, maka bisa menyebabkan komplikasi berbahaya pada bati jika tidak ditangani. Oleh sebab itu wanita yang memiliki golongan Rh-negatif sebaiknya menikah dengan pria yang memiliki golongan Rh-negatif juga. Hal ini tidak berlaku sebaliknya. Ingin tahu jenis golongan darahmu? Untuk mengetahui golongan darah seseorang, maka diperlukan pemeriksaan atau tes golongan darah. Cara melakukan tes gologan darah sangatlah mudah, sebagai berikut Pemeriksa memiliki cairan antibodi A dan B. Darah Anda akan dikeluarkan sedikit dengan jarum kecil yang ditusukkan pada salah satu telapak jari tangan. Darah anda akan diteteskan pada cairan yang mengandung anti-A dan anti-B. Lalu dibaca hasilnya. hasil tes Golongan Darah A Rh+ Jika, misalnya, cairan yang mengandung antibodi anti-B bertemu dengan darah yang mengandung antigen B, maka cairan akan menggumpal yang artinya bahwa darah yang diteteskan adalah golongan darah B. Jika darah tidak bereaksi terhadap salah satu antibodi anti-A atau anti-B, berarti golongan darah O. Serangkaian tes dengan berbagai jenis antibodi dapat digunakan untuk mengidentifikasi golongan darah Anda. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat 1LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Acara 8 “ALEL GANDA” DISUSUN OLEH NAMA ENDANG LISTIANI NIM F05111017 KELOMPOK 6 Enam PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2PENDAHULUAN Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda multiple allele. Sedangkan peristiwa dimana sebuah gen dapat menyebabkan inkompatibilitas, yaitu kegagalan tanaman untuk fertilisasi setelah menyerbuk sendiri atau persilangan. Peristiwa inkompatibilitas ini disebabkan alel pada tepung sari sama dengan alel pada sel telur, sehingga tepung sari yang terdapat pada kepala putik tidak dapat membentuk buluh tepung sari Murniati,2010. Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan semacam inilah yang disebut sebagai alel demikian, pada individu diploid, yaitu individu yang tiap kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang dua buah Murniati,2010. Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan alel golongan darah tipe ABO misalnya, dkanal alel ganda IAIB dan I, harus dipahami tentang pengertian tentang antigen, zat anti antibodi dan aglutinasi Siti, 2011. Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa mutasi gen. Stanfield 1983 mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi mungkin dijumpai sejumlah besar alela” Corebima, 1997. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i Hartati, 2009. 3antibodi atau sama sekali tidak membentuknya. Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen –A dan antigen –B, sedangkan dua antibodi disebut anti –A atau α dan anti –B atau β. Melalui tes darah maka setiap orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen –A dan –B merupakan mukopolisakharida, terdiri dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen-antibodi. Golongan darah seseorang ditentukan oleh macamnya antigen yang dibentuknya Suryo, 1986. Antara alel IA dengan alel IB terdapat hubungan kodominan, yang berarti genotipe IA IB dapat memproduksi antigen A dan antigen B. Alel IA dan alel IB kedua-duanya terhadap alel i. Dengan keterangan tersebut maka akan diperoleh genotype IA IA dan IA i golongan darah A akan memproduksi antigen A, genotype IB IB dan IB i golongan darah B akan menghasilkan antigen B; genotype IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotype ii golongan darah O tidak memproduksi antigen Belum banyak yang mengetahui bahwa dalam alel itu ada yang disebut sebagai alel ganda beserta contoh dan komponen-komponen yang terdapat sederhananya adalah darah yang memberikan peranan amat penting untuk kehidupan suatu luas sudah tidak asing lagi dengan kata golongan darah atau transfusi darah atau bahkan tak heran dengan berbagai variasi warna bulu pada kelinci. Namun pengetahuan mereka hanya sebatas itu tanpa mengetahui apa hubungannya dengan alel ganda yang terdapat pada gen. Alel ganda bukan hanya sebatas ada pada manusia melainkan pada hewan dan tumbuhan pun alel ganda itu ada. Tetapi ada perbedaan antara alel ganda pada manusia, hewan, dan tumbuhan Siti, 2011. 4Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan Campbell, dkk., 2010. Variasi lain pada hubungan dominansi diantara alel-alel disebut kodominansi. Dalam variasi ini, kedua alel sama-sama mempengaruhi fenotip dengan cara terpisah dan dapat dibedakan. Misalnya golongan darah MN manusia ditentukan oleh alel-alel kodominan untuk dua molekul spesifik yang terletak pada permukaan sel darah merah, molekul M dan N. satu lokus tunggal, yang bisa mengandung dua variasi alel, menentukan fenotipe golongan darah ini. Pada orang yang homozigot untuk alel N NN memiliki sel darah merah yang hanya mengandung molekul N. akan tetapi molekul M maupun N terdapat pada sel-sel darah merah orang yang heterozigot untuk alel M dan N MN. Perhatikan bahwa fenotipe MN bukan pertengahan antara fenotipe M dan N, yang membedakan kodominansi dan dominansi tak M maupun N sama-sama ditunjukkan oleh heterozigot, karena kedua molekul itu ada Campbell, dkk., 2010. Hanya ada dua alel untuk karakter-karakter ercis yang dipelajari oleh Mendel, namun sebagian besar gen terdapat dalam dua bentuk alel atau lebih. Golongan darah ABO pada manusia misalnya, ditentukan oleh tiga alel dalam satu gen tunggal IA, IB, dan i. golongan darah seseorang fenotipe mungkin salah satu dari empat tipe A, AB, AB, atau O. huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat-A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki karbohidrat A golongan darah A, karbohidrat B golongan darah B, keduanya golongan darah AB, atau tidak keduanya golongan darah O Campbell, dkk., 2010. 5Telah diketahui bahwa golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macamnya antigen dalam eritrosit yang dimilikinya. Orang yang mampu membentuk antigen-A memiliki alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen-B memiliki alel IB, yang memiliki alel IA dan IBdapat membentuk antigen-A dan antigen-B, sedangkan yang tidak mampu membentuk antigen sama sekali memiliki alel resesif I. interaksi antara alel-alel IA, IB dan I menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O Suryo, 1984 Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakarida di dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristik reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Antibodi adalah zat penangkal terhadap berbagai zat asing antigen dan zat-zat yang tidak diinginkan lainnya yang masukkedalam tubuh Anonim,2012. Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri Anonim, 2012.Karl Landsteener dalam penelitiannya menemukan adanya dua antibodi ialamiah disalam darah dan dua antigen pada permukaan penyebab terjadinya penggumpalan aglutinasi sel-sel darah merah eritrosit dari beberapa individu apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang. Antigen dan antibody dalam golongan darah tersebut adalah Agus dan Sjafaraenan, 2013 6Dari tabel di atas terlihat bahwa orang tua AB tidak mungkin memiliki anak dengan golongan darah O. Seperti halnya dengan golongan darah A, B, AB, dan O, maka fakor Rh mempunyai arti penting dalam klinik. Dalam keadaan normal, serum dan plasma darah orang tidak mengandung anti-Rh. Akan tetapi orang dapat distimulir dipacu untuk membentuk anti-Rh, yaitu dengan jalan transfusi melakukan transfusi darah alangkah baiknya kecuali memeriksa golongan ABO, juga memperhitungkan peranan faktor Rh Suryo, 1984. Fenotipe golongan darah Rh diatur oleh tiga pasang gen, yang diberi kode C/c, D/d, dan E/e. Gen yang berperan adalah kode D/d. Hanya genotipe d/d yang memberikan fenotipe Rh negatif, sedangkan genotipe D/D dan D/d memberikan fenotipe Rh positif. Faktor Rh juga diturunkan lewat persilangan genetik orang tua dengan Rh positif heterozigot mungkin memiliki anak dengan Rh wanita Rh negatif dapat memiliki anak Rh positif dengan pria Rh positif homozigot Siti, 2011. Memang golongan darah ABO, baik itu Rh + maupun Rh -, umumnya terdistribusi dengan golongan darah O paling dominan, diikuti golongan darah A, B, dan terakhir golongan darah AB paling tidak umum. Namun distribusi ini bervariasi jika ditinjau kalangan orang Asia dan Afrika golongan arah Rh - sangat tidak umum kurang dari 1%, sedangkan pada bangsa Basque di Spanyol dan Prancis populasi dengan Rh - mencapai 35%.Bangsa Eropa lain rata-rata memiliki populasi Rh - 15%. Di Turki dan Norwegia golongan darah A lebih banyak daripada O Siti, 2011. Setelah diketahui adanya inkompatibilitas mengenai faktor Rh yang dapat menimbulkan bahaya pada bayi, maka para ahli mulai menaruh perhatian dengan melakukan penyelidikan inkompabilitas dalam berbagai tipe golongan darah Suryo, 1984. 71. Alel ganda golongan darah Golongan darah ditentukan dengan mengetes golongan darah andabila anda belum mengetahui golongan darah anda. Caranya tekan ujung jari manis kiri menggunakan jempol kiri, diusap dengan kapas yang telah dibasahi menggunakan alkohol 70%. Jari tangan ditusuk menggunakan jarum lanset dan diteteskan pada kaca benda di dua tempat . darah dicampur dengan serum anti A pada satu tempat , anti rhesus dan anti B pada tempat lain dan diamati. Golongan darah ditentukan berdasarkan ketentuan Kondisi Aglutinasi Golongan Darah Bila pada yang ditetesi serum anti A saja A Bila pada yang ditetesi serum anti B saja B Bila pada yang ditetesi serum anti A dan B AB Bila tidak terdapat aglitinasi pada 2 tempat O Dihitung angka populasi yang dimiliki masing-masing tipe golongan darah dan tentukan persentasenya. Ditentukan dominansi alelnya yang timbulnya golongan darah. 2. Alel ganda Rambut Jari Diamati menggunakan loupe ada/tidaknya rambut pada masing-masing jari tangan. Rambut jari tangan ditentukan oleh gen H. Genotipe sifat rambut jari tiap individu ditentukan dengan ketentuan H1 rambut terdapat pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H2 rambut terdapat pada, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H3 rambut terdapat pada jari tengah dan jari manis H4 rambut terdapat pada jari manis H5 tidak terdapat rambut pada jari-jari Dihituglah jumlah populasi yang memiliki masing-masing tipe golongan darah dan ditentukan presentasenya. Dominansi alelnya yang menyebabkan timbulnya golongan darah ditentukan. HASIL PENGAMATAN 1. Alel ganda golongan darah No Nama A Golongan DarahB AB O 8913 Desi A  14 Dian  15 Irmi  16 Novi  17 Eska  18 Irwan  19 Evi Aprianti  20 Susi  21 Muna  22 Yahya  23 Devi  24 Gina  25 Cici  26 Sima  27 Ely  28 Aisyah  29 Survia  30 putri  Gambar Uji Golongan Darah a. Gambar serum b. Gambar pengujian Sumber Dokumentasi Pribadi PEMBAHASAN alel ganda multiple alelo murphi adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut. Golongan Darah pada Manusia 10O i ii Suryo .1984 Pada praktikum Alel ganda kali ini kami melakukan 1 percobaan dan pengamatan percobaan pertama yaitu mengetes golongan darah mahasiswa pendidikan biologi 2011 dan yang kedua melakukan pengamatan tentang ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Golongan darah dan rambut pada jari tangan merupakan sifat yang diwariskan berdasarkan alel ganda yang merupakan adanya interaksi antara gen gen tertentu yang pada akhirnya membentuk suatu fenotip orang tersebut. Berdasarkan data pengamatan pada rambut di ruas tengah tangan yang dilakukanterhadap 30 sampel yang mana hasil dari pengidentifikasian yang dilakukan pada setiap praktikan probandus adalah sebagai berikut sebagai berikut Golongan darah A = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah B = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah AB = 4 probandus dengan persentase sebanyak 13 % Golongan darah O = 8 probandus dengan persentase sebanyak 28 %. pada praktikum ini alel A dan alel B sama-sama dominannya hal itu dapat diketahui dengan melihat persentase dari mahasiswa yang memiliki golongan darah A dan B Bahan utama yang digunakan dalam melakukan identifikasi adalah berupa serum anti A dan serum anti B yang diteteskan pada darah probandus. Jika pada anti serum A terjadi penggumpalan aglutinasi sedangkan anti serum B tidak, maka golongan darah probandus adalah A. Bila terjadi sebaliknya, maka golongan darah probandus adalah B. Bila duanya mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah AB. Bila kedua-duanya tidak mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah O. Menurut Jusuf 2001, dikenal ada empat jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O, yang dikendalikan oleh tiga alel, yaitu IA, IB, dan i. Alel-alel tersebut bertanggung jawab dalam mengendalikan pembentukan antigen sel darah, alel IA dan alel IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel i tidak membentuk antigen.. 11menghasilkan antigen B; genotipe IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotipe ii golongan darah O tidak memproduksi antigen. Dalam transfusi darah golongan darah AB dapat menerima sumbangan dari semua golongan darah tidak akan terjadi penggumpalan, sebaliknya golongan darah O hanya dapat menerima sumbangan dari golongan darah yang sama, golongan darah lainnya akan digumpalkan. Bila dilihat dari sudut donor, golongan darah O dapat menyumbangkan darah untuk semua golongan darah, sedangkan golongan darah AB dapat menjadi donor hanya untuk golongan darah yang sama. Golongan darah A dan B dapat menjadi penerima sumbangan dari golongan darah O dan dari golongan darah sejenis dan dapat menjadi donor untuk golongan AB dan golongan sejenis Jusuf, 2001. Menurut Suryo 1984, menurunnya alel-alel ganda dapat diikuti dari beberapa contoh perkawinan berikut ini 1. Suami-istri masing-masing bergolongan darah O akan mempunyai keturunan bergolongan darah O saja. 2. Seorang laki-laki bergolongan darah A menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah O. Kemungkinan keturunannya, 50 % bergolongan darah A dan 50 % bergolongan darah O. 3. Seorang laki-laki bergolongan darah B menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah B pula. Kemungkinan keturunannya, 75 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. 4. Pria bergolongan darah B menikah dengan wanita bergolongan darah A. Kemungkinan keturunannya, 25 % bergolongan darah AB dan 25 % bergolongan darah A, 25 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. Kemudian pada pengamatan ke dua yaitu mengamati ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Dari data yang didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan biologi 2011 semua memiliki rambut pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking yang berarti memiliki gen H1, dan untuk gen H2, H3, H4 dan H5 tidak dimiliki oleh mahasiswa pendidikan biologi 2011 reg A. Data tersebut berarti menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H1 bersifat dominan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s e r i a l e l g a n d a p a d a t i p e l a i n n y a . 12percobaan kali ini mengenai rambut yang berada pada ruas tengah jari tangan tidak oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. golongan darah dalam populasi kelas Biologi 2011 reg A yaitu golongan darah A adalah 9 orang, bergolongan darah B 9 orang, bergolongan darah AB 4 orang, dan yang bergolongan darah B berjumlah 8 orang. 2. Golongan darah pada manusia ditentukan oleh alel ganda dimana gen yang menentukan golongan darah disebut gen I isoaglutinin, sedangkan alel-alelnya ialah i, IA, dan IB. Alel i adalah resesif. Sedangkan alel IA dan IB merupakan alel kodominan, sehingga IA tidak dominan terhadap IB, begitupun sebaliknya IB tidak dominan terhadap IA dan alel IA dan IB tidak ada yang resesif maupun dominan sehingga membentuk golongan darah AB. 13REFERENSI Agus, Rosana dan Sjafraenan, 2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonim, 2012. Alel Kodominan Pada Golongan Darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Campbell, Reece, Mitchell, 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Corebima, AD. 1997. Genetika Mendel. Surabaya Airlangga University Press. Hartati. 2009. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar Universitas Negeri Makassar. Jusuf, Muhammad. 2001. Genetika I. Jakarta CV. INFOMEDIKA. Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, N., Jilid 1 Edisi Jakarta. Murniati, Anggraini, 2010. Penuntun praktikum alel ganda laboratorium genetika. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Siti, Annisa, 2011. Faktor penentu penggolongan darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Suryo, H. Manusia. Gadja Mada University Press. Yogyakarta. Suryo. 1984. Genetika Strata 1. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utomo, Salim. penggolongan darah pada manusia. Golongan darah seseorang dengan orang lain dapat sama atau berbeda tergantung antigen dan antibodi yang terdapat pada darahnya. Penggolongan darah manusia yang paling umum adalah sistem ABO. Penggolongan darah sistem ini ditemukan olek Karl Lensteiner pada tahun 1900, karena penemuannya ini beliau mendapat hadiah nobel pada tahun 1930. Golongan darah yang sesuai apabila dicampur tidak akan menggumpal. Sedangkan golongan darah yang tidak sesuai apabila di campur akan menggumpal aglutinasi. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kecelakaan dan memerlukan transfusi darah harus memperoleh jenis darah yang sesuai dengan darahnya. Transfusi darah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan penggumpalan dan dapat membahayakan tubuh. Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari antigen dan antibodi yang terdapat pada darah. Antigen dalam golongan darah disebut juga aglutinogen terdapat pada eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan antibodi dalam golongan darah disebut juga aglutinin terdapat pada plasma darah. Golongan darah A memiliki antigen A pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-B dalam plasmanya. Gongan darah B memiliki antigen B pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-A dalam plasmanya. Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada eritrositnya, namun tidak memiliki antibodi dalam plasmanya. Golongan darah O tidak memiliki antigen dalam eritrositnya, namun memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya. Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis terjadi karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan apabila antigen B bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga. Karena interaksi tersebut maka pada saat transfusi darah, perlu diperhatikan tentang golongan darah ang sesuai. Aturan dalam transfusi darah adalah sebagai berikut. Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A dan AB, dan dapat menerima dari golongan A dan O. Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B dan AB, dan dapat menerima dari golongan B dan O. Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB saja, namun dapat menerima darah dari semua golongan sehingga golongan darah ini disebut resipien penerima universal. Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan darah sehingga disebut sebagai donor pemberi universal, namun golongan darah O hanya bisa menerima dari golongan O saja. Bagan transfusi darah Pengujian golongan darah atau yes golongan darah dapat dilakukan dengan meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari seseorang. Antibodi yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan anti-AB. Darah diteteskan pada tiga tempat terpisah dan diberi anti-A pada satu tempat, anti-B pada tempat yang lain, dan anti-AB pada tempat terakhir. Yang akan terjadi pada darah ketika diberi antibodi tersebut adalah sebagai berikut. Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-B. Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-A. Golongan darah AB akan menggumpal ketika ditetesi semua antibodi tadi, baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Golongan darah O tidak akan menggumpal ketika ditetesi anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Tes golongan darah Dalam penelitian yang banyak dilakukan, terbukti bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang paling banyak ditemukan. Sedangkan golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling sedikit ditemukan. Perbedaan golongan darah disebabkan oleh gen penentu golongan darah yang terdapat pada kromosom. Terdapat alel IA, IB, dan i yang menentukan golongan darah. Golongan darah A memiliki gen IAIA atau IAi dalam kromosomnya. Golongan darah B memiliki gen IBIB atau IBi dalam kromosomnya. Golongan darah AB memiliki gen IAIB dalam kromosomnya. Golongan darah O memiliki gen ii dalam kromosomnya. Berikut ini adalah artikel tentang penjelasan apa itu pengertian, arti dan definisi Golongan Darah ABO berdasarkan dari sumber yang sudah Kami rangkum. Langsung saja, mari kita simak ulasannya di bawah ini. Pengertian Golongan Darah AboApa itu Golongan Darah Abo?Definisi Golongan Darah AboKesimpulanPenutup Golongan Darah Abo adalah Lihat ABO. Apa itu Golongan Darah Abo? Jadi, apa sebenarnya arti dan maksud dari kata ini? Benar sekali, seperti yang sudah Kami jelaskan sedikit terkait pengertiannya di atas, ini merupakan Lihat ABO. Ini semua juga sesuai berdasarkan daripada penyimpulan Kami yang mengacu pada sumber dari Situs Wikipedia. Definisi Golongan Darah Abo Agar lebih memahami mengenai pengertian dan makna dari kata tersebut di atas, maka kita juga harus mengetahui apa definisi dari Golongan Darah ABO. Tentu saja, untuk lebih mengetahuinya kita pastinya harus merujuk pembahasannya dari sumber terpercaya, baik itu menurut dictionary atau kamus istilah kesehatan serta keperawatan ataupun secara langsung menurut para pakar dan ahli di bidang ini. Ya, perlu kalian ketahui bahwa definisi sendiri merupakan suatu limit batasan atau arti. Ini juga dapat dimaknai dengan sebuah frasa, kata ataupun sebuah kalimat yang menggambarkan dan memberitahukan tentang sebuah penerangan, makna, atau ciri utama dari sesuatu, baik itu benda, proses, atau aktivitas maupun seseorang. Kesimpulan Bagaimana sudah cukup jelas bukan? Baiklah, jadi berdasarkan pembahasan dan penjelasan daripada artikel di atas, dapat kita simpulkan bahwa Golongan Darah ABO adalah Lihat ABO.. Kamus adalah daftar alfabet kata dan artinya, itu membantu Anda sebagai pengguna untuk mencari pengertian, arti dan definisi untuk mendapatkan pemahaman dari kata yang lebih baik, pemahaman bahasa atau bidang yang lebih baik secara keseluruhannya. Dalam bidang kesehatan, kamus istilah kesehatan paling sering digunakan untuk memeriksa ejaan pengguna, dan terkadang untuk menemukan makna kata, sinonim, dan antonim. Penutup Demikianlah apa yang dapat Kami sampaikan dalam postingan artikel kali ini, dimana Kami membahas mengenai. Semoga apa yang telah Kami bagikan disini dapat bermanfaat bagi para pengunjung dan pembaca situs Depkes terutama dalam belajar terkait bidang kedokteran, keperawatan dan kebidanan. Baca juga postingan atau artikel Kami yang membahas tentang macam-macam istilah, akronim atau jargon dalam bidang kesehatan, kedokteran, keperawatan serta kebidanan lainnya. Jangan lupa like, share dan subscribe blog untuk artikel yang mengedukasi lainnya. Sekian dari Kami, salam dan terima kasih. Referensi terkait Kenali Depresi Perinatal dan Cara MengatasinyaMomen kehamilan dan kelahiran bayi merupakan suatu anugerah yang begitu berarti bagi perempuan. Momen ini merupakan saat membahagiakan bagi sebagian… Postprandial Adalah Pengertian, Arti dan DefinisinyaDalam dunia medis ada banyak istilah yang sulit untuk diucapkan apalagi untuk diingat, terutama bagi masyarakat awam. Meskipun begitu, bukan… Fertilization Adalah Pengertian, Arti dan DefinisinyaPernahkah mendengar istilah fertilization? Istilah ini tentu masuk ke ranah medis. Memang demikian adanya, sebab arti fertilization dalam kesehatan akan… Walker Adalah Arti, Jenis-jenis dan FungsinyaMemasuki usia senja, banyak masalah kesehatan yang mulai menghampiri. Bahkan sebagian lansia juga mengalami kesulitan berjalan. Kondisi ini tentunya sangat… - Darah diklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu ABO, MN, dan Rhesus Rh. Ketiga klasifikasi tersebut ditemukan oleh Karl Landsteiner dan tiga ilmuan lainnya sepanjang 1901 hingga 1940. Penggolongan ABO ditemukan pertama kali oleh Landsteiner, seorang ahli imunologis dan patologis asal Austria pada 1901. Pada 1927, bersama dengan Philip Levine, Landsteiner kembali menemukan penggolongan darah berdasarkan faktor M, MN, dan N. Lalu, pada 1940 sistem penggolongan darah dengan Rhesus Rh ditemukan bersama Alexander Wiener. Rangkaian penemuannya itu, membuat Landsteiner menjadi penerima Penghargaan Nobel pada 1930. Ketiga penggolongan ini digunakan untuk membedakan tipe darah antara satu individu terhadap individu lain. Penggolongan darah berguna untuk berbagai tindakan medis, salah satunya transfusi darah. Melansir laman Rumah Belajar Kemdikbud, transfusi darah hanya dapat dilakukan pada pendonor dan penerima yang memiliki kecocokan golongan darah. Jika individu mendonorkan darah pada penerima resipien yang golongan darahnya cocok, maka transfusi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Namun, jika golongan darah antara pendonor dan penerima tidak sama, maka penerima akan mengalami reaksi penggumpalan darah atau reaksi serologi yang dapat berakibat fatal. Penggumpalan darah terjadi karena adanya reaksi antara antigen dan antibodi. Hal ini menyebabkan antigen dianggap sebagai benda asing oleh antibodi. Penggolongan darah sistem ABO Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut Golongan darah A, memiliki genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A aglutinogen A, dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β aglutinin β. Golongan darah B memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B aglutinogen B, dan plasma darahnya mengandung antibodi α ataglutinin α Golongan darah AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi α dan β. Penggolongan darah sistem MN Penggolongan darah sistem MN didasari pada penemuan dua macam antigen yang disebut dengan antigen M dan antigen N. Terdapat tiga macam penggolongan darah sistem MN, yaitu golongan darah M, N, dan MN. Ketiga golongan darah tersebut tidak membentuk antibodi yang disebut zat anti-M maupun anti-N. Zat anti-M dan anti-N didapat melalui serum tubuh kelici, di mana mengandung antibodi yang disuntikkan ke tubuh manusia. Zat Anti-M dan zat anti-N tersebut dapat menimbulkan penggumpalan. Oleh karena itu, penggolongan sistem MN diuji dengan tes antiserum dari kelinci, sebagai berikut Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum mengandung anti-N tidak tidak penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah M. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-N ditemukan adanya penggumpalan, sementara pada antiserum yang mengandung anti-M tidak terjadi penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah N. Jika dites dengan antiserum mengandung anti-M dan anti-N mengalami penggumpalan, maka orang yang diujikan bergolongan darah MN. Penggolongan darah sistem Rhesus Rh Penggolongan darah sistem Rhesus Rh berdasarkan pada penemuan jenis antigen rhesus dalam eritrosit manusia. Penggolongan darah sistem Rh ini dibagi menjadi dua golongan, yaitu orang dengan rhesus positif Rh+ dan orang dengan rhesus negatif Rh–. Rh+ adalah orang yang memiliki antigen rhesus dalam darahnya. Sementara yang tidak memiliki rhesus disebut sebagai rhesus negatif Rh–. Baik golongan Rh+ maupun Rh– membentuk antibodi rhesus dalam plasma darahnya. Situasi penggumpalan dapat terjadi apabila orang dengan Rh– menerima transfusi dari golongan darah rhesus positif Rh+. Namun, jika orang Rh+ menerima darah dari orang Rh– maupun Rh+ tidak akan terjadi penggumpalan darah. Hal ini terjadi karena antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah rhesus negatif Rh–. Kondisi perbedaan rhesus ini berpengaruh besar pada perkawinan. Apabila pria dengan Rh+ menikah dengan wanita Rh– ada kemungkinan anaknya akan menderita eritroblastosis fetalis penyakit kuning bayi. Selain itu, perkawinan beda rhesus juga dapat meningkatkan kasus inkompatibilitas rhesus antara ibu dan janin. Hal ini dapat menyebabkan sel antibodi ibu mencoba menghancurkan sel darah merah janin yang mengakibatkan anemia pada juga Menu Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB, Apakah Bermanfaat? Pemilik Golongan Darah O Lebih Rentan Terkena Gigitan Nyamuk Studi Terbaru Golongan Darah O Berisiko Kecil Kena Corona COVID-19 - Pendidikan Kontributor Yonada NancyPenulis Yonada NancyEditor Alexander Haryanto

golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel